Rabu, 12 September 2012

Menulis Resensi Buku


oleh Safriandi dan Herman RN

Suatu jenis tulisan lain yang mempunyai titik singgung dengan ringkasan dan ikhtisar adalah resensi. Resensi sangat sering kita temui dalam berbagai media cetak meskipun dengan nama yang berbeda. Ada media cetak yang menyebut timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, jelajah buku, dan bedah buku. Selain itu, ada pula yang menamakannya sederhana, buku atau pustaka.

Dalam berbagai media massa, pemuatan resensi umumnya pada hari Minggu. Namun, tidak tertutup kemungkinan pada hari-hari yang lain. Kemungkinan dipilih hari Minggu karena memang hari libur sehingga penyajian tulisan-tulisan di media, tertama cetak, sengaja diberikan ruang renggang kepada pembaca agar dapat lebih santai.

Kata resensi berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata kerja revidere atau resencere. Revidere atau resencere berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Dengan demikian, tindakan meresensi buku berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku (Samad, 1997:1).

Bidang penggarapan buku meliputi (1) buku baik fiksi maupun nonfiksi, (2) pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset, (3) pameran seni baik seni lukis maupun seni patung.
Yang menjadi pertanyaan adalah hal apa saja yang diresensi? Untuk membuat suatu resensi yang baik, peresensi harus menetapkan sasaran yang ingin dicapai. Umumnya tidak ada yang memuaskan semua orang sebagai seharusnya bentuk sebuah resensi yang baik. Namun, paling tidak terdapat beberapa komponen untuk dijadikan sasaran penilaian. Komponen yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku adalah latar belakang, jenis buku, dan keunggulan buku.
  1. Latar Belakang
Latar belakang meliputi (1) fakta tentang pengarang, (2) deskripsi buku secara fisik, (3) tujuan, bahan, metode, dan segi lain, (4) ringkasan ikhtisar buku

2. Jenis Buku
Peresensi harus menunjukkan kepada pembaca, buku yang baru disebutkan itu termasuk ke dalam golongan buku yang mana? Fiksi atau nonfiksi? Untuk bidang tertentu atau umum

3. Keunggulan Buku
Keunggulan buku yang diresensi dapat dilihat dari organisasi buku, isi buku, bahasa yang digunakan

4. Teknik Penyajian
Sebuah buku yang baik harus ditampilkan dengan perwajahan yang baik pula. Selain perwajahan, tentu ada segi lain yang harus baik. Peluncuran sebuah karya ilmiah paling tidak harus dilihat dari kekinian dan keilmuan. Posisi buku yang diresensi dapat dibandingkan dengan buku yang telah ditulis orang dengan topik yang hampir sama. Hal ini akan membuktikan apakah buku yang diresensi memiliki relevansi dengan isu masa kini?
Lalu, bagaimana sikap peresensi dalam menulis resensi? Peresensi seyoganya menunjukkan kedewasaan akademik. Kedewasaan tersebut terefleksi dalam sikap objektif dan orisinalitas keilmuan. Mungkin peresensi sendiri tidak akan (belum pernah) sebuah buku sekualitas buku yang diresensinya. Hal ini wajar diingat, tetapi bukan berarti menghambat keinginan untuk menulis resensi.
Peresensi juga harus memahami bidang kajian buku yang diresensi. Peresensi yang tidak memiliki bidang ilmu yang relevan dengan buku yang diresensi sangat berkemungkinan mengalami hambatan sehingga menyebabkan salah tafsir terhadap isi buku. Hal ini tentu saja akan merugikan banyak pihak.

Baca Selengkapnya.....

Aspek, Unsur-unsur dan Faktor Pendukung dalam Drama

 Ada tiga aspek dalam drama, yaitu :
1. Naskah drama
2. Pementasan drama, dan
3. Para penonton 

Sedangkan unsur-unsur yang terkandung dalam drama, yaitu : 
1. Lakon drama atau cerita yang akan dipentaskan/dimainkan 
2. Pemain, yang berfungsi sebagai media bagi pengarang untuk menyampaikan pesan 
3. Pentas atau tempat dimainkannya drama tersebut
 4. Sutradara, yang bertanggung jawab atas seluruh proses kegiatan persiapan dan pementasan
 5. Penonton 

Faktor-faktor lain yang turut mendukung drama adalah sebagai berikut: 
 1. Tata busana (designing) 
2. Tata rias (face) 
3. Tata lampu (lighting) 
4. Tata panggung (decorating of podium) 
 5. Tata suara (voice)

Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 14 Agustus 2010

MEMPERKENALKAN DIRI DALAM FORUM RESMI

KEGIATAN 1
MEMPERKENALKAN DIRI DALAM FORUM RESMI

Segala aspek kehidupan memiliki aturan main. Demikian pula dengan kegiatan diskusi. Kegiatan diskusi melibatkan banyak pihak, seperti pembicara (panelis) moderator, peserta, dan notulis. Karena itu, dalam diskusi, masing-masing pihak harus dapat menjaga sikap (etika) mereka sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.
Hal pertama yang dilakukan saat menyampaikan pendapat adalah memperkenalka diri. Memperkenalkan diri dalam forum resmi merupakan salah satu bentuk rasa tanggung jawab moral atas pendapat yang disampaikan.
Coba perhatikan kalimat perkenalan di bawah ini!

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Sebelum menyampaikan tanggapan, saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Nama saya Indah Pratiwi, tetapi sering dipanggil Tiwi. Saat ini, saya duduk di kelas X SMA Negeri 109 Jakarta. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan pendapat sebagai berikut ......


Ucapan terima kasih perlu disampaikan karena tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Jadi, jika kesempatan itu diberikan kepada seseorang, maka tentu orang itu perlu berterima kasih. Untuk menyegarkan suasana, ungkapan-ungkapan seperti "tak kenal maka tak sayang" dapat juga disampaikan.


Hal yang harus diperhatikan pada saat memperkenalkan diri di dalam forum diskusi adalah:
1. kejelasan ucapan (lafal);
2. intonasi;
3. ekspresi.
Semua itu akan mendukung tersampaikannya maksud atau informasi yang akan kalian sampaikan.

Tugas Siswa:
  1. Silahkan satu per satu kalian memperkenalkan diri sendiri atau teman! Anggaplah saat ini Anda sedang berada di forum resmi yang dihadiri oleh beberapa undangan penting dari berbagai daerah.
  2. Ketika salah satu siswa memperkenalkan diri, siswa yang lain menanggapi kalimat perkenalan itu.


KEGIATAN 2
Dalam sebuah diskusi, kamu dituntut untuk aktif berbicara menyampaikan tanggapan, kritik, atau saran. Ketika menyampaikan hal tersebut, kamu perlu memerhatikan sopan santun (etika). Selain penampilan, etika dalam berbicara di dalam forum resmi mencakup pemilihan kata, lafal, intonasi, jeda, dan ekspresi.
Perhatikan format penyampaian tanggapan dalam forum resmi berikut ini.
"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Nama saya ..... dari ..... Pada kesempatan ini, saya ingin memberikan pendapat tentang makalah yang akan disampaikan ..... (sebutkan nama pemakalah) tentang .....(sebutkan topik makalah)
Menurut saya .... (sampaikan tanggapan beserta alasanmu)

Secara bergantian, sampaikan variasi kalimat tanggapan (misalnya kritik, saran, atau pendapat) tentang trend acara "popularity show", seperti Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat, Mama Mia, Take Me Out, dan sebagainya yang ditayangkan di televisi.

Dengarkan tanggapan yang disampaikan oleh temanmu. Hal yang perlu kamu tanggapi, misalnya:
- pelafalan kata
- penjedaan kalimat
- intonasi kalimat
- variasi kata yang digunakan

Baca Selengkapnya.....

Menceritakan Pengalaman Berkesan

Menceritakan Pengalaman Berkesan

Ingat-ingatlah kembali pengalaman berkesan apa yang pernah kamu alami. Daftarlah pengalaman-pengalaman itu di buku tulismu. Kemudian, pilihlah mana yang merupakan pengalaman yang menyenangkan ; mana pengalaman yang menyedihkan.Bercerita merupakan kegiatan menarik. Melalui kegiatan bercerita seseorang dapat menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Selain itu, pihak yang mendengarkan akan meperoleh pengalaman dan mengambil hikmah dari pengalaman temannya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bercerita. Pertama, pilihan kata yang digunakan; kedua keruntutan kalimat; ketiga penjedaan dan pengaturan intonasi; keempat ekspresi yang ditunjang dengan gerak-gerik anggota badan.

Tugas Siswa
  1. Sampaikanlah secara lisan di depan kelas pengalam pribadi (yang lucu, menyenangkan, mengharukan, dan sebagainya) dengan pilihan kata yang tepat
  2. Berikanlah penilaian terhadap pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman Anda!
  3. Berikanlah tanggapan terhadap pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman Anda!

Baca Selengkapnya.....

Menceritakan Pengalaman Berkesan

Ingat-ingatlah kembali pengalaman berkesan apa yang pernah kamu alami. Daftarlah pengalaman-pengalaman itu di buku tulismu. Kemudian, pilihlah mana yang merupakan pengalaman yang menyenangkan ; mana pengalaman yang menyedihkan.Bercerita merupakan kegiatan menarik. Melalui kegiatan bercerita seseorang dapat menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Selain itu, pihak yang mendengarkan akan meperoleh pengalaman dan mengambil hikmah dari pengalaman temannya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bercerita. Pertama, pilihan kata yang digunakan; kedua keruntutan kalimat; ketiga penjedaan dan pengaturan intonasi; keempat ekspresi yang ditunjang dengan gerak-gerik anggota badan.

Tugas Siswa
1. Sampaikanlah secara lisan di depan kelas pengalam pribadi (yang lucu, menyenangkan, mengharukan, dan sebagainya) dengan pilihan kata yang tepat
2.Berikanlah penilaian terhadap pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman Anda!
3.Berikanlah tanggapan terhadap pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman Anda!

Baca Selengkapnya.....

MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN

MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN

Sebuah cerita dibangun oleh dua unsur. Unsur yang pertama adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur ini disebut unsur intrinsik. Unsur kedua adalah unsur yang membangun dari luar yang disebut unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi:1) tema,adalah gagasan yang menjalin struktur cerita;
2) tokoh dan penokohan
tokoh adalah pelaku di dalam cerita, sedangkan penokohan adalah cara pengarang mengembangkan watak-watak tokoh di dalam cerita.

3)alur adalah jalan cerita. Alur terbagi tiga, yakni alur maju, alur sorot balik (alur mundur), dan alur gabungan (maju mundur). Alur mempunyai beberapa tahapan, yakni perkenalan, penggambaran peristiwa, konflik, puncak konflik atau klimaks, dan penyelesaian

4) latar, merupakan tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam cerita

5) sudut pandang, merupakan kemampuan penulis dalam menempatkan posisi tokoh. Sudut pandang yang digunakan penulis dengan menggunakan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Sudut pandang orang pertama dengan menggunakan aku atau saya. Dalam hal ini, pengarang secara langsung menjadi tokoh di dalam cerita itu. sedangkan sudut pandang orang ketiga dengan menggunakan kata ganti orang, seperti "dia/ia/ nama orang."

6) amanat, adalah pesan yang disampaikan penulis di dalam cerita.


Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai, sepertini nilai pendidikan, moral, sosial, budaya, agama, adat istiadat, dan kejiwaan pengarang.

Baca Selengkapnya.....

MENULIS PARAGRAF DESKRIFTIF

MENULIS PARAGRAF DESKRIFTIF

Mendeskripsikan suatu objek berarti menggambarkan objek tersebut berdasarkan apa yang kita lihat. Penggambaran itu harus bersifat objektif. Oleh karena itu, saat menggambarkan sebuah objek, sebaiknya dihindari penggunaan kata-kata yang bersifat pendapat (argumen). Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.

Ada tiga pendekatan yang sering digunakan di dalam penulisan paragraf deskripsi, yakni:
1. Pendekatan ekspositoris.
Pendekatan ini lebih menekankan terhadap hal-hal yang menyentuh pancaindera.
Contoh:
Malam itu indah sekali. Di langit, bintang-bintang berkelip-kelip memancarkan cahaya. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang.


2. Pendekatan impresionistik
Pendekatan ini lebih menekankan terhadap impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi.
Contoh:
Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada din kamar 'mepet' di dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval bergantung di dinding sebelah selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar.


3. Pendekatan menurut sikap pengarang
Pendekatan ini bergantung terhadap tujuan yang ingin dicapai terhadap sikap ataupun objek.
Contoh:
Lelaki yang berambut gondrong, berwajah bulat, bermata besar, berbadan gempal, dan berkulit hitam itu bernama Sogol. Dia adalah seorang preman yang paling ditakuti oleh warga Sungai Lulut Banjarmasin. Bekas cacar yang membekas di pipinya, serta tato yang menghias di tangannya menambah kesangaran sosok Sogol.

Baca Selengkapnya.....