Sabtu, 14 Agustus 2010

MEMPERKENALKAN DIRI DALAM FORUM RESMI

KEGIATAN 1
MEMPERKENALKAN DIRI DALAM FORUM RESMI

Segala aspek kehidupan memiliki aturan main. Demikian pula dengan kegiatan diskusi. Kegiatan diskusi melibatkan banyak pihak, seperti pembicara (panelis) moderator, peserta, dan notulis. Karena itu, dalam diskusi, masing-masing pihak harus dapat menjaga sikap (etika) mereka sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.
Hal pertama yang dilakukan saat menyampaikan pendapat adalah memperkenalka diri. Memperkenalkan diri dalam forum resmi merupakan salah satu bentuk rasa tanggung jawab moral atas pendapat yang disampaikan.
Coba perhatikan kalimat perkenalan di bawah ini!

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Sebelum menyampaikan tanggapan, saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Nama saya Indah Pratiwi, tetapi sering dipanggil Tiwi. Saat ini, saya duduk di kelas X SMA Negeri 109 Jakarta. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan pendapat sebagai berikut ......


Ucapan terima kasih perlu disampaikan karena tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Jadi, jika kesempatan itu diberikan kepada seseorang, maka tentu orang itu perlu berterima kasih. Untuk menyegarkan suasana, ungkapan-ungkapan seperti "tak kenal maka tak sayang" dapat juga disampaikan.


Hal yang harus diperhatikan pada saat memperkenalkan diri di dalam forum diskusi adalah:
1. kejelasan ucapan (lafal);
2. intonasi;
3. ekspresi.
Semua itu akan mendukung tersampaikannya maksud atau informasi yang akan kalian sampaikan.

Tugas Siswa:
  1. Silahkan satu per satu kalian memperkenalkan diri sendiri atau teman! Anggaplah saat ini Anda sedang berada di forum resmi yang dihadiri oleh beberapa undangan penting dari berbagai daerah.
  2. Ketika salah satu siswa memperkenalkan diri, siswa yang lain menanggapi kalimat perkenalan itu.


KEGIATAN 2
Dalam sebuah diskusi, kamu dituntut untuk aktif berbicara menyampaikan tanggapan, kritik, atau saran. Ketika menyampaikan hal tersebut, kamu perlu memerhatikan sopan santun (etika). Selain penampilan, etika dalam berbicara di dalam forum resmi mencakup pemilihan kata, lafal, intonasi, jeda, dan ekspresi.
Perhatikan format penyampaian tanggapan dalam forum resmi berikut ini.
"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Nama saya ..... dari ..... Pada kesempatan ini, saya ingin memberikan pendapat tentang makalah yang akan disampaikan ..... (sebutkan nama pemakalah) tentang .....(sebutkan topik makalah)
Menurut saya .... (sampaikan tanggapan beserta alasanmu)

Secara bergantian, sampaikan variasi kalimat tanggapan (misalnya kritik, saran, atau pendapat) tentang trend acara "popularity show", seperti Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat, Mama Mia, Take Me Out, dan sebagainya yang ditayangkan di televisi.

Dengarkan tanggapan yang disampaikan oleh temanmu. Hal yang perlu kamu tanggapi, misalnya:
- pelafalan kata
- penjedaan kalimat
- intonasi kalimat
- variasi kata yang digunakan

Baca Selengkapnya.....

Menceritakan Pengalaman Berkesan

Menceritakan Pengalaman Berkesan

Ingat-ingatlah kembali pengalaman berkesan apa yang pernah kamu alami. Daftarlah pengalaman-pengalaman itu di buku tulismu. Kemudian, pilihlah mana yang merupakan pengalaman yang menyenangkan ; mana pengalaman yang menyedihkan.Bercerita merupakan kegiatan menarik. Melalui kegiatan bercerita seseorang dapat menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Selain itu, pihak yang mendengarkan akan meperoleh pengalaman dan mengambil hikmah dari pengalaman temannya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bercerita. Pertama, pilihan kata yang digunakan; kedua keruntutan kalimat; ketiga penjedaan dan pengaturan intonasi; keempat ekspresi yang ditunjang dengan gerak-gerik anggota badan.

Tugas Siswa
  1. Sampaikanlah secara lisan di depan kelas pengalam pribadi (yang lucu, menyenangkan, mengharukan, dan sebagainya) dengan pilihan kata yang tepat
  2. Berikanlah penilaian terhadap pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman Anda!
  3. Berikanlah tanggapan terhadap pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman Anda!

Baca Selengkapnya.....

Menceritakan Pengalaman Berkesan

Ingat-ingatlah kembali pengalaman berkesan apa yang pernah kamu alami. Daftarlah pengalaman-pengalaman itu di buku tulismu. Kemudian, pilihlah mana yang merupakan pengalaman yang menyenangkan ; mana pengalaman yang menyedihkan.Bercerita merupakan kegiatan menarik. Melalui kegiatan bercerita seseorang dapat menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Selain itu, pihak yang mendengarkan akan meperoleh pengalaman dan mengambil hikmah dari pengalaman temannya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bercerita. Pertama, pilihan kata yang digunakan; kedua keruntutan kalimat; ketiga penjedaan dan pengaturan intonasi; keempat ekspresi yang ditunjang dengan gerak-gerik anggota badan.

Tugas Siswa
1. Sampaikanlah secara lisan di depan kelas pengalam pribadi (yang lucu, menyenangkan, mengharukan, dan sebagainya) dengan pilihan kata yang tepat
2.Berikanlah penilaian terhadap pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman Anda!
3.Berikanlah tanggapan terhadap pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman Anda!

Baca Selengkapnya.....

MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN

MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN

Sebuah cerita dibangun oleh dua unsur. Unsur yang pertama adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur ini disebut unsur intrinsik. Unsur kedua adalah unsur yang membangun dari luar yang disebut unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi:1) tema,adalah gagasan yang menjalin struktur cerita;
2) tokoh dan penokohan
tokoh adalah pelaku di dalam cerita, sedangkan penokohan adalah cara pengarang mengembangkan watak-watak tokoh di dalam cerita.

3)alur adalah jalan cerita. Alur terbagi tiga, yakni alur maju, alur sorot balik (alur mundur), dan alur gabungan (maju mundur). Alur mempunyai beberapa tahapan, yakni perkenalan, penggambaran peristiwa, konflik, puncak konflik atau klimaks, dan penyelesaian

4) latar, merupakan tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam cerita

5) sudut pandang, merupakan kemampuan penulis dalam menempatkan posisi tokoh. Sudut pandang yang digunakan penulis dengan menggunakan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Sudut pandang orang pertama dengan menggunakan aku atau saya. Dalam hal ini, pengarang secara langsung menjadi tokoh di dalam cerita itu. sedangkan sudut pandang orang ketiga dengan menggunakan kata ganti orang, seperti "dia/ia/ nama orang."

6) amanat, adalah pesan yang disampaikan penulis di dalam cerita.


Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai, sepertini nilai pendidikan, moral, sosial, budaya, agama, adat istiadat, dan kejiwaan pengarang.

Baca Selengkapnya.....

MENULIS PARAGRAF DESKRIFTIF

MENULIS PARAGRAF DESKRIFTIF

Mendeskripsikan suatu objek berarti menggambarkan objek tersebut berdasarkan apa yang kita lihat. Penggambaran itu harus bersifat objektif. Oleh karena itu, saat menggambarkan sebuah objek, sebaiknya dihindari penggunaan kata-kata yang bersifat pendapat (argumen). Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.

Ada tiga pendekatan yang sering digunakan di dalam penulisan paragraf deskripsi, yakni:
1. Pendekatan ekspositoris.
Pendekatan ini lebih menekankan terhadap hal-hal yang menyentuh pancaindera.
Contoh:
Malam itu indah sekali. Di langit, bintang-bintang berkelip-kelip memancarkan cahaya. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang.


2. Pendekatan impresionistik
Pendekatan ini lebih menekankan terhadap impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi.
Contoh:
Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada din kamar 'mepet' di dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval bergantung di dinding sebelah selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar.


3. Pendekatan menurut sikap pengarang
Pendekatan ini bergantung terhadap tujuan yang ingin dicapai terhadap sikap ataupun objek.
Contoh:
Lelaki yang berambut gondrong, berwajah bulat, bermata besar, berbadan gempal, dan berkulit hitam itu bernama Sogol. Dia adalah seorang preman yang paling ditakuti oleh warga Sungai Lulut Banjarmasin. Bekas cacar yang membekas di pipinya, serta tato yang menghias di tangannya menambah kesangaran sosok Sogol.

Baca Selengkapnya.....

MEMBACA PUISI

MEMBACA PUISI

Setiap penyair memiliki gaya bahasa yang berbeda dalam mengungkapkan maksud. Gaya bahasa yang digunakan oleh penyair itu tentu saja mencerminkan perasaan, sikap, dan suasana jiwa pengarang. Perasaan yang menjiwai puisi dapat berupa perasaan sedih, gembira, terharu, terasing, cemburu, dan lain sebagainya.
Berdasarkan tema, nada, dan perasaan tersebut pembaca dapat mengungkapkan amanat puisi. Amanat puisi ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Oleh karena itu, pembaca puisi satu dengan yang lainnya dapat menyimpulkan secara berbeda tergantung dari sudut pandang mana ia melihat.

Perhatikan puisi Chairil Anwar di bawah ini! Bacalah dalam hati puisi tersebut untuk mengungkap simbol dan makna simbol yang tertuang dalam larik-larik puisi tersebut!


DIPONEGORO
Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselubung semangat yang tak bisa mati

Maju
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
......................
Maju
Serbu
Serang
Terjang


Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang terkenal gagah berani. Semangat perjuangan pangeran Diponegoro itu sampai saat ini menjadi kebanggan dan teladan generasi penerus bangsa. Hal itu tercermin dalam larik puisi: "Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali". Lari puisi "Dan bara kagum menjadi api/Di depan sekali tuan menanti" merupakan tentang sikap patriotisme yang membara di jiwa generasi muda dan kegagahberaniannya dalam membela negara. Hal itu semakin dipertegas pada larik puisi "Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali". Larik puisi "pedang di kanan, keris di kiri/Berselubung semangat yang tak bisa mati" melambangkan kekuatan Pangeran Diponegoro. Pedang dan keris merupakan simbol kekuatan. Keuatan tersebut tak lain adalah semangat persatuan. Makna itu juag dipertegas oleh larik "Berselubung semangat yang tak bisa mati".

Bagaiman dengan bait selanjutnya? Apa makna yang tertuang dalam bait puisi tersebut? Coba sampaikan pendapatmu!

............................................................................................

InTips (Info dan Tips

Rachmad Joko Pradopo mengatakan sebuah puisi terdiri atas beberapa lapis norma. Lapis norma itu adalah sebagai beikut.
  1. Lapis Bunyi, berupa rangkaian bunyi yang dibatasi jeda: jeda pendek, agak panjang, panjang. Suara itu bukan tanpa makna, melainkan suara menimbulkan arti.
  2. Lapis Arti, berupa fonem, suku kata, kata, frasa, dan kalimat merupakan satuan-satuan arti. Rangkaian satuan-satuan arti ini menimbulkan latar, pelaku, objek, dan dunia pengarang.
  3. Lapis Dunia, yang dipandang dari titik pandang tertentu, yang tak perlu dinyatakan, tetapi terkandung di dalamnya.
  4. Lapis Metafisis, berupa sifat-sifat metafisis yang mampu menjadi bahan renungan bagi pembaca.

Baca Selengkapnya.....

Jumat, 13 Agustus 2010

MENULIS PUISI

MENULIS PUISI

1. Pengertian

Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan padat makna. Isi puisi pada umumnya berbentuk monolog yang berisi curahan perasaan, pikiran, ataupun imajinasi seseorang.
2. Ciri-ciri puisi
Ciri-ciri puisi adalah sebagai berikut
  1. Dalam puisi terdapat pengonsentrasian atau pemadatan segala unsur kekuatan bahasa
  2. Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan dan diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi.
  3. Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan pengalaman dan bersifat imajinatif.
  4. Bahasa yang dipergunakannya bersifat konotatif
  5. Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tipografi, diksi, majas, rima, dan irama) serta struktur batin (makan, tema puisi)

Pradopo, (1993: 61-62) mengatakan, salah satu cara menimbulkan unsur puitis pada puisi adalah penggunaan bahasa kiasan (figurative language). Bahasa kiasan itu membuat puisi menjadi lebih segar, hidup, dan nyata.



InTips (Info dan Tips

Bahasa kiasan mempertalikan sesuatu dengan cara menghubung-hubungkan dengan sesuatu yang lain. Ada bermacam-macam bahasa kiasan, yaitu:
1. Perbandingan (simile)
Simile adalah bahasa kiasan yang membandingkan sesuatu dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding: "bagai, sebagai, bak, laksana, dan lain-lain".

2. Metafora
Metafora adalah bahasa kiasan yang membandingkan sesuatu dengan hal lain tanpa menggunakan kata-kata pembanding.
Contoh:
Raja siang keluar dari ufuk timur

3. Alegori
Alegori adalah bahasa kiasan yang melukiskan atau mengiaskan sesuatu dengan yang lain

4. Personifikasi
Personifikasi adalah bahasa kiasan yang mempersamakan benda-benda mati dengan manusia.
Contoh:
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk

5. Sinekdoke
Sinekdoke adalah bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting (hal) untuk benda (hal) itu sendiri.
Contoh:
Paman saya mempunyai 'atap' di Jakarta




HUJAN BULAN JUNI
Sapardi Djoko Damono

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu.

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu.

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.

Baca Selengkapnya.....

Selasa, 05 Januari 2010

Menulis Berita

Menulis Berita, Dari Narasi hingga Persuasi
Written by Daud Pamungkas
Monday, 11 August 2008 01:12
Oleh Erwin D. Nugroho *

BERITA, dalam dunia jurnalistik, kerap dipahami sebagai straight news, di mana informasi disampaikan secara lurus dan langsung dengan rumus 5W1H dan konsep piramida terbalik. Berita kategori ini biasanya lebih cocok untuk laporan peristiwa, seperti kecelakaan. Untuk liputan khas dengan in depth reporting, penggunaan metode straight news sering diabaikan. Apalagi sekarang berkembang apa yang disebut sebagai jurnalisme sastrawi; gaya penulisan berita beraliran sastra.

Contoh gaya Straight News:

Nina (18), seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Banjarmasin, ditemukan tewas dengan tubuh terikat di kaki dan lengan, di semak-semak tak jauh dari Minimarket Kaya Terus, Jl Tangikayu Ujung, Banjarmasin. Gadis cantik ini diduga menjadi korban pembunuhan. Di bagian kepala dan lehernya ditemukan luka akibat sabetan senjata tajam. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa dan apa penyebab tewasnya Nina.

Contoh gaya Jurnalisme Sastra:

Malam belum begitu larut ketika warga Jl Tangikayu Ujung Banjarmasin dihebohkan penemuan sesosok mayat wanita muda, di semak-semak tak jauh dari Minimarket Kaya Terus. Tubuh wanita berparas ayu itu terikat di kaki dan lengan. Luka menganga di kepala dan lehernya. Mungkin karena luka itu pula wanita ini kehabisan darah dan akhirnya berjumpa ajal. Sebuah kematian yang mengenaskan.

Ketika berita dipahami sebagai informasi, maka tak akan ada satu cara pun yang bisa mewakili penyampaian informasi. Selama apa yang diwartakan dapat dimengerti oleh pembaca, maka itulah berita. Tetapi setiap kita punya habit. Membaca berita straight news adalah kegemaran banyak orang. Langsung, lugas, tidak bertele-tele, menukik ke pokok persoalan. Meskipun tak sedikit juga yang lebih suka membaca berita dengan gaya penulisan yang nyaman, penuh metafora, dengan rasa bahasa yang kaya dan gurih.

Ada beberapa jenis/gaya penulisan yang kita kenal dalam karya jurnalistik: narasi, deskripsi, eksposisi dan persuasi.

NARASI

”Mengisahkan peristiwa atau objek bagian per bagian.”

Contoh:

Rumah Udin sangat besar. Bergaya arsitektur Banjar, rumah itu terletak di Jalan Hasan Basri. Masuk dari pagar depan, para tamu bisa melihat halaman luas dengan air mancur di tengahnya. Patung monyet di tengah air mancur itu menghadap langsung ke pintu besar ruang tamu rumah utama. Pintunya berukir khas Dayak. Di dalam ruang tamu ada lemari buku besar dan lemari lebih kecil berisi koleksi keramik. Sebuah lukisan besar memisahkan antara ruang tamu itu dengan ruang keluarga...

"Menjelaskan sesuatu dari asal-muasalnya."

Contoh:

Kopi kini menjadi jenis minuman yang paling banyak ditenggak di seluruh dunia. Konsumsi kopi terus meningkat. Tahukah Anda dari mana tanaman ini berasal? Tanaman kopi berasal dari Jawa. Tanaman ini mulai dibudidayakan sejak abad ke-18. Kopi yang ditanam di Jawa kala itu sudah diekspor ke berbagai belahan dunia termasuk Amerika dan Eropa. Dan seterusnya...

DESKRIPSI

"Melukis dalam benak pembaca, cukup detil sehingga pembaca bisa merasakan lukisan itu dengan seluruh inderanya."

Contoh:

Perempuan itu berdiri di bawah rintik hujan, mengenakan gaun hitam dan bertopi merah. Tetesan air menimpa wajahnya, mengalir melalui pipinya menuju dagunya yang berbelah pinang. Butir air menyerupai embun menempel di bibirnya yang dipoles lipstik merah delima.

EKSPOSISI

"Menjelaskan, memperlihatkan atau mengisahkan kenapa sesuatu terjadi, melalui rangkaian sebab dan akibat."

Contoh:

Banjarmasin ibarat lelaki tua yang tambun dan kebanyakan kolesterol. Kota ini berpenduduk 700 ribu jiwa dan bertambah pesat pertumbuhan penduduknya. Tak kurang 10.000 orang setiap tahun datang ke Banjarmasin dari berbagai pelosok negeri. Daya dukung lingkungan Banjarmasin mulai terengah-engah memenuhi hidup sehari-hari warganya.

Banjarmasin terancam krisis air minum, meski di banyak kawasan tetap berlebihan air rawa dan gambut yang justru menjadi ancaman banjir. Perusahaan air bersih kesulitan mencari sumber air baku, karena sungai telah tercemar dan kualitas air tanah semakin tak bisa diandalkan. Intrusi air laut mengandung garam bercampur polusi memasuki anak-anak sungai.

Sementara air minum makin susah didapat pada saat kemarau, air dari langit yang datang pada musim hujan menyebabkan banjir, tanpa bisa diminum. Cepatnya laju penduduk memperluas beton dan aspal kota ini. Air dari langit tak bisa meresap ke bumi dan menjadikan beberapa bagian kota layaknya danau.


PERSUASIF

"Menulis untuk mengajak pembaca menyetujui sebuah sudut pandang akan masalah, untuk menggerakkan emosi mereka, bahkan untuk beraksi seperti dikehendaki penulisnya."

Contoh:

Pencabutan subsidi BBM akan mempersulit hidup orang miskin. Jumlah orang miskin bahkan akan bertambah jutaan akibat naiknya harga-harga produk dan layanan, termasuk layanan kesehatan dan pendidikan dasar.

Jumlah subsidi BBM tidaklah besar. Dalam anggaran kita beberapa tahun terakhir, pos pembayaran utang selalu paling besar, sekitar 50% dari seluruh pengeluaran pemerintah. Kenapa pemerintah mencabut subsidi bukannya menegosiasikan pengurangan utang? Kenapa pemerintah lebih suka mempersulit hidup rakyatnya ketimbang membebani diri dengan rasa malu untuk meminta pemotongan utang dari kreditor internasional?

Kenaikan harga minyak memang problematis. Tapi, adalah amoral mengalihkan beban
kerja keras pejabat pemerintah menjadi beban rakyat kebanyakan yang sudah susah. ***

Baca Selengkapnya.....

Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan salah termasuk ke dalam karya sastra lama yang berbentuk prosa. Sastra lama adalah sastra yang berbentu lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran atau ucapan. Sastra lama masuk ke indonesia bersamaan dengan masuknya agama islam pada abad ke-13. Peninggalan sastra lama terlihat pada dua bait syair pada batu nisan seorang muslim di Minye Tujuh, Aceh.

Ciri dari sastra lama yaitu :
- Anonim atau tidak ada nama pengarangnya
- Istanasentris (terikat pada kehidupan istana kerajaan)
- Tema karangan bersifat fantastis
- Karangan berbentuk tradisional
- Proses perkembangannya statis
- menggunakan bahasa daerah setempat

Contoh sastra lama : mite, legenda, hikayat, fabel, sage, mantra, gurindam, pantun, syair, dan lain-lain.

Bacalah kutipan cerita rakyat di bawah ini!

ANAK SIMA; BAYI PEMAKAN JANTUNG
Cerita rakyat Anak Sima ini penuh misteri, ada beberapa sumber yang saya temui menceritakan bahwa sewaktu beliau kecil memang pernah mendengar jeritan tangis Anak Sima. Cerita ini berkembang di daerah hulu sungai, waktu itu pernah menjadi cerita yang menghebohkan tetapi sekarang tidak banyak lagi anak muda yang mengetahui kisahnya.

Anak Sima berasal dari anak kapang (anak terlahir dari hubungan tidak sah), karena merupakan anak hubungan gelap maka ibu sang bayi membuangnya ke dalam hutan lebat setelah dilahirkan, untuk membuang rasa malu. Bayi yang baru lahir ini menangis sejadi-jadinya karena ia merasa lapar dan kedinginan. Berhari-hari menangis tidak ada seorang pun yang mendengar sehingga hampir mati.

Tiba-tiba saat itu lewatlah Takau (jenis hantu paling kuat dalam cerita rakyat Kalsel, bisa berubah bermacam bentuk dan ilmunya sangat tinggi). Takau yang lewat ini sangat kelaparan, saat ia mendengar tangisan bayi segera ia menuju ke sumber suara.

” aumm (takau dalam bentuk macan) laparnya ai parut ku, nyaman banar bisa bayi ngini lamun kumakan” geram Takau (lapar sekali perutku, sungguh lezat kalau bayi ini kumakan).
Takau pun segera mendekati bayi itu, bayi yang menangis disentuhnya tiba-tiba berhenti menangis. Takau terpesona melihat kecakapan anak ini. Rambutnya ikal,hidung mancung, matanya bulat, bibirnya merah delima, dan tersenyum dengan sangat manis. Takau berubah menjadi bentuk manusia, digendongnya dengan mesra bayi itu, di dalam hatinya tidak ada lagi maksud untuk memakan bayi ini.

“bah, baik ku bawa bulik haja bayi ngini, bungas banar, kujadiakan anakku, kusayangi wan kupalihara” kata Takau kegirangan (wah, sebaiknya kubawa pulang saja bayi ini, cantik sekali, aku jadikan anakku, aku sayangi dan aku pelihara). Bertahun-tahun Takau memelihara bayi yang diberinya nama Anak Sima, tetapi anehnya Anak Sima ini tidak bertambah dewasa bentuknya tetap seorang bayi. Karena dipelihara oleh hantu, maka Anak Sima pun memiliki ilmu hantu dari Takau. Takau dan Anak Sima selalu mengembara ke hutan-hutan, kadang digendong kadang dihambin (digendong di punggung/dibopong) Takau sangat menyayangi Anak Sima. Saat Anak Sima lapar maka ia akan pergi sendiri mencari makanannya. Jenis makanan yang paling disukai Anak Sima adalah jantung manusia hidup.

Anak Sima mempunyai ilmu yang lumayan hebat semacam ilmu pengasih, dengan tangisannya orang akan terpesona sehingga mencari-cari sumber suara, setelah orang itu mendekat Anak Sima dengan mesra akan memanggil orang itu ‘Uma-Uma’ (mama). Orang yang dipanggil akan merasa kasihan dan sayang sehingga tidak mampu menahan keinginan untuk menggendong Anak Sima.

Pada suatu ketika, ada seorang ibu tua yang sedang mengumpulkan kayu bakar memasak di hutan. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh bunyi suara tangisan bayi, meskipun dalam pikirannya bingung ada tangis bayi dalam hutan, tetapi tangisan itu sangat menggoda untuk dicari. Diperhatikannya sekeliling untuk mencari sumber tangisan itu, didekatinya, ketika sampai dibawah pohon dilihatnya ada seorang bayi yang sangat cantik rupanya.

“Uma” ujar bayi itu. Perempuan tua sangat terkejut mendengar panggilan itu. Langsung saja timbul rasa iba dan sayangnya pada bayi ini. Segera didekatinya bayi yang tadi memanggilnya dengan sebutan mama.

“kur sumangat, anakku” ujarnya (semacam panggilan orang Melayu Banjar, maksudnya mengembalikan semangat yang hilang). Bayi ini segera digendongnya, tetapi anehnya si bayi hanya mau dihambin. Kehendaknya dituruti oleh ibu tua, dalam perjalanan pulang ke rumah dihambinnya bayi ini yang tak lain adalah Anak Sima.

Semakin jauh perjalanan, si perempuan tua semakin merasakan punggungnya berat dan pedih, padahal si bayi badannya ringan. Karena tidak tahan lagi ia pun menengok ke belakang, tetapi yang dilihatnya sangat mengerikan, Anak Sima sedikit demi sedikit memakan daging punggungnya sampai berlubang setelah itu diambilnya jantung kemudian dimakannya. Perempuan tua yang sudah diambil jantungnya segera ditinggalkan lari ke dalam hutan.

Begitulah cara Anak Sima menjerat korbannya. Begitu banyak korban berjatuhan di dalam hutan karena terpesona oleh Anak Sima ini. Semua korban ditemukan dalam keadaan yang hampir sama, tubuh bagian belakang berlubang dan jantungnya telah hilang.

Di daerah yang menjadi sumber cerita ini, sering terdengar bunyi tangisan bayi di samping rumah. Bayi ini menangis sambil memanggil Uma kepada orang di dalam rumah. Bagi yang sudah tahu maka akan menyahut “Aku lainan uma ikam. Uma ikam di anu / di kampung anu” (aku bukan ibumu, ibumu di anu / di kampung anu). Maka Anak Sima yang mendengar jawaban tadi akan segera pergi ke tempat yang disebutkan oleh yang punya rumah. Sehingga terhindarlah mereka dari ancaman Anak Sima.

Menurut kepercayaan, rambut Anak Sima mampu memberi ilmu. Barangsiapa yang memiliki rambut Anak Sima akan mempunyai ilmu menghilang, kebal senjata, dan kaya raya. Tetapi sampai saat ini menurut cerita tidak ada seorang pun yang mampu menangkap Anak Sima untuk dipotong rambutnya.

Tugas Kelompok
Tuliskan satu cerita rakyat yang berasal dari daerah kalian masing-masing!

Baca Selengkapnya.....

Makna Kata Ulang

Kata ulang sangat banyak digunakan dalam percakapan kita sehari-hari dalam bahasa Indonesia. Lihat saja kata sehari-hari pada kalimat di atas adalah termasuk kata ulang. Di bawah ini merupakan arti dari kata ulang yang ada di Indonesia, yaitu antara lain :

1. Kata ulang yang menyatakan banyak tidak menentu

Contoh :
- Di tempat kakek banyak pepohonan yang rimbun dan lebat sekali.
- Pulau-pulau yang ada di dekat perbatasan dengan negara lain perlu diperhatikan oleh pemerintah.

2. Kata ulang yang menyatakan sangat

Contoh :
- Jambu merah pak raden besar-besar dan memiliki kenikmatan yang tinggi.
- Anak kelas 3 ipa 1 orangnya malas-malas dan sangat tidak koperatif.

3. Kata ulang yang menyatakan paling

Contoh :
- Setinggi-tingginya Joni naik pohon, pasti dia akan turun juga.
- Mastur dan Bornok mencari kecu sebanyak-banyaknya untuk makanan ikan cupang kesayangannya.

4. Kata ulang yang menyatakan mirip / menyerupai / tiruan

Contoh :
- Adik membuat kapal-kapalan dari kertas yang dibuang Pak Jamil tadi pagi.
- Si Ucup main rumah-rumahan sama si Wati seharian di halaman rumah.

5. Kata ulang yang menyatakan saling atau berbalasan

Contoh :
- Ketika mereka berpacaran selalu saja cubit-cubitan sambil tertawa.
- Saat lebaran biasanya keluarga di rt.4 kunjung-kunjungan satu sama lain.

6. Kata ulang yang menyatakan bertambah atau makin

Contoh :
- Biarkan dia main hujan! lama-lama dia akan kedinginan juga.
- Ayah meluap-luap emosinya ketika tahu dirinya masuk perangkap penipu kartu kredit.

7. Kata ulang yang menyatakan waktu atau masa

Contoh :
- Orang katro dan ndeso itu datang ke rumahku malam-malam.
- Datang-datang dia langsung tidur di kamar karena kecapekan.

8. Kata ulang yang menyatakan berusaha atau penyebab

Contoh :
- Setelah kejadian itu dia menguat-nguatkan diri mencoba untuk tabah.

9. Kata ulang yang menyatakan terus-menerus

Contoh :
- Anjing buduk dan rabies itu suka mengejar-ngejar anak kecil yang lewat di dekat kandangnya yang bau.
- Mirnawati selalu bertanya-tanya pada dirinya apakah kesalahannya pada Bram dapat termaafkan.

10. Kata ulang yang menyatakan agak (melemahkan arti)

Contoh :
- Karena berjalan sangat jauh kaki si Adul sakit-sakit semua.
- Jangan tergesa-gesa begitu dong! Nanti jatuh.

11. Kata ulang yang menyatakan beberapa

Contoh :
- Sudah bertahun-tahun nenek tua itu tidak bertemu dengan anak perempuannya yang pergi ke Hong Kong.
- Mas parto berminggu-minggu tidak apel ke rumahku. Ada apa ya?

12. Kata ulang yang menyatakan sifat atau agak

Contoh :
- Lagak si bencong itu kebarat-baratan kayak dakocan.
- Wajahnya terlihat kemerah-merahan ketika pujaan hatinya menyapa dirinya.

13. Kata ulang yang menyatakan himpunan pada kata bilangan

Contoh :
- Coba kamu masukkan gundu bopak itu seratus-seratus ke dalam tiap plastik!
- Jangan beli beyblade banyak-banyak nak! Nanti uang sakumu habis.

14. Kata ulang yang menyatakan bersengang-senang atau santai

Contoh :
- Dari tadi padi si Bambang kerjanya cuma tidur-tiduran di sofa.
- Ular naga panjangnya bukan kepalang berjalan-jalan selalu riang kemari.

Baca Selengkapnya.....

Sistem Belajar Baca

Apakah Anda pernah mendapatkan tugas membaca sebuah buku teks dan memerlukan waktu yang sangat banyak atau sangat lama? Dan apakah Anda perlu menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari dan memeriksa apa-apa yang mesti dibaca agar bisa mengingatnya?

Bahkan setelah bersungguh-sungguh dan menghabiskan banyak waktu serta berupaya mempelajari dan memeriksa, kerap kita tetap tidak puas dengan jumlah informasi yang bisa diingat atau hasil ujian yang bahannya sudah dipelajari? Jika begitu, boleh jadi kita perlu belajar sebuah cara baru untuk membaca dan mempelajari buku teks, satu cara yang sangat efisen yang bisa digunakan untuk sistem belajar-baca.

Di sini didisuksikan (a) sistem belajar-baca itu apa, (b) sistem-sistem belajar-baca, (c) penelitian sistem belajar-baca, (d) sistem belajar-baca, SQ3R, dan (e) demonstrasi SQ3R
Sistem-Sistem Belajar-Membaca


Gunakan bab ini untuk:

1. Memangkas waktu baca Anda; dan
2. Mengetahui bagaimana cara belajar membaca.

Apakah Anda pernah mendapatkan tugas membaca sebuah buku teks dan memerlukan waktu yang sangat banyak atau sangat lama? Dan apakah Anda perlu menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari dan memeriksa apa-apa yang mesti dibaca agar bisa mengingatnya? Bahkan setelah bersungguh-sungguh dan menghabiskan banyak waktu serta berupaya mempelajari dan memeriksa, Anda tetap tidak puas dengan jumlah informasi yang bisa diingat atau hasil ujian yang bahannya sudah dipelajari? Jika begitu, boleh jadi Anda perlu belajar sebuah cara baru untuk membaca dan mempelajari buku teks yang ditugaskan. Satu cara yang sangat efisen yang bisa digunakan untuk sistem belajar-baca.

Pada bab ini akan didisuksikan (a) sistem belajar-baca itu apa, (b) sistem-sistem belajar-baca, (c) penelitian sistem belajar-baca, (d) sistem belajar-baca, SQ3R. Setelah Anda membaca dan mempelajari sistem-sistem belajar-baca pada bab ini, untuk menyegarkan ingatan, ada baiknya Anda membaca ikhtisar yang tersedia.

SISTEM BELAJAR-BACA ITU APA?

Sistem belajar-baca itu tidak lain dari prosedur dan langkah demi langkah dalam membaca suatu bab buku teks yang akan sangat membantu Anda belajar membaca. Penggunanaan masing-masing sistem akan meningkatkan pemahaman Anda; membantu konsentrasi Anda; dan menambah jumlah bahanyang bis diingat. Hakikatnya, itu merupakan cara belajar dan cara mereview ketika Anda sedang membaca.

MEMPELAJARI SISTEM BELAJAR-BACA

Mungkin Anda sudah pernah mempelajari beberapa teknik yang biasa digunakan belajar-baca. Anda semua saat ini harus memposisikan teknik-teknik itu dalam bentuk langkah demi langkah dalam sebuah sistem. Banyak nama yang diberikan pada sitem belajar-baca dan, meskipun sistem-sistem itu bebeda dalam beberapa hal, semua umumnya memiliki beberapa teknik kunci. Dalam bab ini disajikan, gambaran sistem-sistem belajar-baca yang saat ini biasa digunakan, juga sebuah sistem yang digunakan sangat luas --metode SQ3R-- akan didiskusikan secara detail dan dikomparasikan dengan sistem yang lain.

SISTEM-SISTEM BELAJAR-BACA

Sejak lima puluh tahun lampau, penelitian membaca telah dilakukan dengan cermat terutama berkaitan dengan cara yang sangat efisien yang digunakan dalam belajar-baca. Sebagai hasilnya, sejumlah sistem belajar-baca telah dikembangkan. Beberapa sistem yang sangat popular dan digunakan secara luas beserta langkah-langkahnya disajikan dalam Tabel berikut.

Tabel Sistem Belajar-Baca



Nama = Langkah-langkah

SQ3R = Survey-Question-Read-Recite-Review

SQ4R = Survey-Question-Read-Recite-"Rite"-Review

POINT = Purpose-Overview-Interpret-Note-Test

OK4R = Overview-Key Ideas-Read-Recite-Review-Reflect

PQRST = Preview-Question-Read-Summarize-Test

RSVP = Review-Study-Verbalize-Preview

EARTH = Explore-Ask-Read-Tell-Harvest

PANORAMA = Purpose-Adaptability-Need to
Question-Overview-Read-Annotate-Memorize-Assess

Bagaimana Kesamaan Sistem-sistem Belajar-Baca

Sebagaimana tampak dalam tabel, keseluruhan sistem menyebutkan teknik-teknik yang mirip. Sistem itu umumnya mengandung beberapa langkah utama membaca dan beberapa teknik pemeriksaan atau pengecekan setelah membaca. Langkah-langkah yang umum digunakan didiskusikan berikut.

Melihat materi saat pertama kali (preview, overview, survey): Meskipun beberapa sistem menggunakan istilah yang berbeda untuk hal itu, semua menyarankan langkah yang memungkinkan Anda menjadi akrab, atau mengenal, bacaan sebelum membacanya.

Memantapkan tujuan baca (question, ask, purpose): Lagi-lagi menggunakan kata-kata yang berbeda untuk mendeskripsikannya, semua sistem belajar-baca memiliki langkah untuk memutuskan apa yang harus segera Anda cari atau apa yang perlu ditemukan ketika membaca. Dalam beberapa sistem langkah itu dibentuk dalam pertanyaan yang harus dijawab; yang lain dimaksudkan sebagai prediksi tentang apa isi bacaan.

Membaca (read interpret): Saat kita menggunakan sistem apa pun, langkah membaca ini tidak sesederhana hanya sekedar "meliput" atau melihat informasi dalam bacaan. Dengan kata lain, dengan membaca dimaksudkan sebagai sebuah pencarian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Bersegera Mengecek Daya Ingat (recite, summarize, verbalize): Semua sistem menganjurkan beberapa cara untuk mengetes daya ingat yang dialakukan begitu kita selesai membaca. Langkah ini penting sebab jika Anda tidak bisa mengingat informasi begitu selesai membaca, kecil kemungkinannya Anda bisa mengingatnya kemudian hari. Langkah ini juga memaksa Anda menyusun ide dalam bahasa sendiri, yang sekaligus menggambarkan seberapa baik kita memahami apa yang telah dibaca.

Mengecek Daya Ingat Kemudian (review, test, assess): Semua sistem belajar-baca memiliki paling tidak satu langkah yang berfungsi untuk mengecek daya ingat terhadap apa yang sudah dipelajari, dari waktu ke waktu. Karena memori itu sangat cepat pudar, penting sering-sering memeriksa apa yang sudah dipelajari guna meyakinkan bahwa info itu telah tersimpan dengan baik.

KEGUNAAN SISTEM BELAJAR-BACA

Sejumlah sistem belajar-baca, atau bagian-bagiannya, telah diuji secara ilmiah. Penelitian telah dikerjakan untuk melihat apakah mahasiswa mendapatkan keuntungan jika menggunakan sistem-sistem itu. Beberapa studi memperlihatkan hasil yang sangat siginifikan. Mereka yang diajari sistem membaca dapat memahami dan mengingat apa yang dibaca jauh lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diajari sistem membaca.

Satu studi dirancang untuk mengetes efektivitas sistem membaca SQ3R.* Kecepatan baca dan tingkat pemahaman sekelompok mahasiswa diukur sebelum dan sesudah mempelajari dan menggunakan sistem SQ3R. Sesudah mempelajari metode SQ3R, rata-rata kecepatan bacanya mem\ningkat 22%; tingkat pemahamannya mengingkat 10%.

Jika sejenak Anda mempertimbangkan bagaimana orang belajar, akan menjadi jelas mengapa membaca menggunakan sistem itu efektif. Satu cara yang utama dalam belajar adalah pengulangan atau repetisi. Contohnya bagaimana kita belajar perkalian. Melalui pengulangan dan latihan, Anda belajar 2 x 2 = 4, 5 x 6 = 30, 8 x 9 = 72 dan seterusnya. Kuncinya adalah repetisi. Sistem dalam membaca juga pada prinsipnya dibangun atas pentingnya pengulangan yang bisa menjamin kegiatan belajar. Jika kembali melihat tabel, Anda bisa melihat masing-masing langkah, sistem apa pun itu, mengandung empat bahkan lima pengulangan sebagai ide utama penugasannya. Dibandingkan dengan kebiasaan membaca buku teks yang hanya sekali, sistem belajar-baca dibangun atas sejumlah pengulangan dan dapat meningkatkan jumlah yang dipelajari.

Sistem dalam membaca secara psikologis memiliki beberapa keunggulan dibanding membaca biasa --tanpa sistem. Pertama, prabaca membuat Anda mengenal struktur dan orgnisasi bacaan --Anda mengetahui apa yang bisa diharap. Kedua, Anda akan selalu merasa sedang mencari sesuatu yang spesifik tinimbang berkelana tanpa tujuan melintasi halaman bacaan. Ketiga, ketika menemukan informasi yang Anda cari, hal itu merupakan sebuah hadiah atau "rewadr" bagi Anda; Anda akan merasa telah menyelesaikan sesuatu. Dan, lebih-lebih jika Anda dapat mengingat informasi, baik sesaat setelah membaca dan dalam jangka panjang, jelas lebih membanggakan.

Semua sistem membaca yang terdaftar dalam tabel menyajikan suatu pendekatan yang diorganisasi untuk proses belajar-baca, dan semua itu efektif dalam meningkatkan jumlah bahan yang dapat diperoleh ketika membaca. Untuk membantu Anda agar mulai menggunakan sistem belajar-baca, satu di antaranya --metode SQ3R-- disajikan dengan lengkap pada bagian lain.

SISTEM BELAJAR-BACA SQ3R

Teknik SQ3R telah digunakan sejak lama. Sejak dikembangkan Robinson tahun 1940, teknik itu digunakan dalam sejumlah teks untuk proses belajar baca, dalam sejumlah kursus bagaimana cara belajar dan membaca, dan dalam sejumlah kursus membaca efektif yang komersial kepada kalangan bisnis dan kaum profesional.

Langkah-langkah dalam SQ3R

S-Survey: Cobalah menjadi lebih familier dengan organisasi dan isi umum bahan yang akan dibaca. Untuk itu lakukan hal-hal berikut.

1.Baca judul
2.Baca mahkota bacaan atau bagian pendahuluan (Jika sangat panjang, baca saja paragraf pertamanya)
3.Baca heding yang dicetak tebal dan kalimat pertama di bawah heding
4.Baca judul tiap peta, bagan, grafik; baca paragaraf akhir atau ringkasannya.
5.Baca pertanyaan di akhir bab
6.Setelah melakukannya, Anda mengenal secara umum tentang apa itu dan bagaimana dia diorganisasikan

Prabaca merupakan suatu kegiatan baca untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail bagaimana cara melakukan survey.

Q-Question: Coba buat pertanyaan-pertanyaan yang dapat Anda jawab ketika membaca. Cara yang paling gampang untuk melakukannya, jadikan heding yang bercetak tebal ke dalam sebuah pertanyaan. (Lihat bab "Memantapkan Rumusan Tujuan Baca" pada bagian lain yang mendiskusikan dengan mendalam langkah itu)

R-Read: Baca bahan, bagian demi bagian. Pada saat membaca, cari jawaban pertanyaan-pertanyaan yang Anda bentuk dari heding bagian itu.

R-Recite: Setelah selesai pada masing-masing bagian --stop. Cek apakah Anda dapat menjawab pertanyaan pada bagian itu. Jika tidak, kembali dan temukan jawabannya. Kemudian, cek kembali daya ingat Anda. Anda perlu yakin bahwa langkah ini dilakukan dengan baik pada tiap-tiap bagian.

R-Review: Jika sudah menyelesaikan seluruh bacaan yang menjadi tugas Anda, kembalilah pada tiap-tiap heding; coba sebutkan kembali pertanyaannya dan kemukakan jawabannya. Lalu, teslah diri Anda!

DEMONSTRASI SQ3R


Anda dapat menggunakan bab ini untuk:
1.Mempelajari cara menjadikan tertarik terhadap apa yang sedang dibaca dan untuk mengingat lebih; dan
2.Mencari tahu bagaimana untuk menjadi lebih familiar dengan apa yang akan segera dibaca sebelum mulai.

Apakah Anda mengecek lalu lintas sebelum menyebrangi jalan? Apakah Anda mengecek kedalaman kolam sebelum menyelam? Apa yang Anda kerjakan terhadap suatu artikel atau bab sebelum membacanya, sebelum Anda 'menyelaminya'? Pada bagian ini Anda akan mengenal suatu teknik prabaca --suatu cara yang berguna untuk mengecek materi tulisan sebelum membacanya. Sebagaimana orang mengecek lalu lintas sebelum menyebrang atau mengukur kedalaman air sebelum menyelam, pembaca efisien mengecek barang-barang cetakan sebelum membaca untuk secara umum menjadi familier dengan seluruh isi dan organisasi bacaan.

Meskipun prabaca memiliki beberapa keunggulan dan merupakan cara yang sangat berguna, tetap memiliki kelemahan. Oleh karena itu, penting ditemukan jawaban apa saja keterbatasan prabaca; apa temuan penelitian yang relevan, serta; apa yang bisa diraih dengan prabaca?

BAGAIMANA CARA MELAKUKAN PRABACA?

Tujuan umum Anda melakukan prabaca adalah untuk mengidentifikasi ide-ide yang sangat penting yang terkandung dalam bacaan dan memperhatikan organisasinya. Anda hanya melihat bagian-bagian khusus dan melompati sisanya. Bagian-bagian yang perlu diperhatikan dalam melakukan prabaca suatu bab buku teks disajikan berikut. Yang terakhir, Anda akan belajar bagaimana mengadaptasi prosedur ini pada tipe materi bacaan yang lain.

Baca Judul dan Subjudul

Judul mencerminkan seluruh topik suatu artikel atau bab; subjudul menampilkan fokus, aspek, atau pendekatan seluruh topik secara spesifik.

Baca Pedahuluan atau Paragraf Pertama

Pendahuluan, atau paragraf pertama jika tanpa pendahuluan, membantu mengarahkan pada bab. Hal itu memberi Anda suatu ide di mana permulaan materi bacaan dan di mana hedingnya.

Baca Masing-Masing Heading yang Ditebalkan (Dihitamkan)

Fungsi heading adalah sebagai label atau kalimat topik yang menjadi kandungan dalam suatu bagian yang mengikutinya. Dengan kata lain, suatu heding mengungkapkan topik utama bagian masing-masing. Memang boleh jadi tidak setiap bagian dalam bacaan memiliki heding, atau bacaan tanpa heding.

Baca Kalimat Pertama di Bawah Heading

Kalimat pertama pada Anda sering berbicara tentang apa suatu paragraf itu atau bagian ide pokok. Tapi bagaimanapun Anda perlu waspada, beberapa tipe bacaan atau untuk gaya tulisan tertentu, kalimat pertama tidak berfunsgsi sebagai ide pokok. Kalimat pembuka malah boleh jadi digunakan sebagai suatu transisi atau pernyataan yang mengarahkan, atau boleh jadi dimaksudkan untuk menarik perhatian. Jika kalimat pertama tampaknya tidak penting, baca kalimat terakhir; sering kalimat ini merupakan bagian atau pengulangan bagian ide pokok.

Perhatikan Kelengkapan Tipografis

Tulisan miring digunakan untuk menekankan terminologi dan definisi-definisi penting dengan menggunakan tipe tulisan yang condong (miring) dimaksudkan untuk membedakannya dari sisa paragraf. Grafik, bagan, gambar, tabel merupakan yang lain untuk menekankan dan penekanan biasanya dimaksudkan untuk membutiri sesuatu yang penting dalam sebuah bab. Pastikan untuk membaca judul gambar dan keterangan grafik, bagan, atau tabel. Perhatikan juga penomoran 1, 2, 3, pamakaian huruf a, b, c atau daftar formulir yang disajikan.

Baca Paragraf Akhir atau Ringkasan

Ringkasan atau paragraf terakhir memberi pandangan ringkas suatu bab dan membantu Anda mengidentifikasi ide-ide kunci. Sering ringkasan merupakan kerangka butir-butir kunci dalam bab itu.

Baca dengan Cepat Akhir Artikel atau Bab

Hal ini mungkin termasuk referensi, pertanyaan-pertanyaan, daftar kosakata, atau informasi biografi penulis. Bahan-bahan ini akan sangat berguna kemudian ketika Anda membaca dan mempelajari artikel atau bab, dan ini penting, sebagai bagian dari prabaca, untuk diperhatikan jika bahan-bahan itu tersedia. Jika di sana terdapat pertanyaan-pertanyaan, itu sangat berguna untuk membacanya dengan cepat karena hal itu menjadi indikasi apa yang penting di dalam sebuah bab. Jika daftar kosakata ada, bacalah selintas untuk mengidentifikasi istilah-istilah yang akan Anda perlukan saat membaca.

Bacalah teks wacana di bawah ini!
BENARKAH TELEVISI SAMA SEKALI NETRAL

Diseantero dunia, nilai-nilai spiritual, moral, dan sosial telah tererosi oleh televisi (TV). Seluruh bangsa seolah-olah tak berdaya dan sedak menikmati serbuan TV. Ketika orang-orang sudah tidak bekerja, mereka menggunakan waktunya untuk menonton TV. Ketika sedang bekerja di tempat kerjapun masih menonton TV. Hasil teknologi yang satu ini bahkan telah berperan dalam tata arsitektur sebuah rumah yang menambahkan TV lounge. Yakni, sebuah ruangan tempat manusia benar-benarasing datang untuk mempromosikan budaya nudisme, immoralitas, dan hedonisme. Sebuah ruangan yang semakin punya power untuk mengontrol seluruh penghuni rumah tersebut.

TV dituduh sebagai biang kerusakan karena karena kesalahannya yang terlalu banyak menayangkan seks dan kekerasan. Namun, tahukah bahwa mereka mengeruk keuntungan dari enterprise ini melakukannya dengan sengaja? Raja CNN, TedTurner, pernah berkata di depan kongres Amerika Serikat. “saya tidak membutuhkan parapakar untuk memberitahu saya bahwa banyaknya adegan kekerasan di TV sekarang ini dan penayangannya yang makin meningkat bisa berbahaya bagi anak-anak.” Sebuah polling pendapat yang dikeluarkan oleh Children Now melaporkan bahwa kebanayakan anak-anak percaya bahwa apa yang mereka saksikan di TV bisa membuat mereka berani berbuat kenakalan, tidak menghormati orang tua, berkata bohong, dan bersikap agresif.

Hal yang mesti disadari adaalah bahwa industri pertelevisian menghendaki agarpemirsa mendiskusikan apa yang disajikan oleh TV dan bukan mendiskusikan TV itu sendiri. Setiap orang akan setuju dengan masalah-masalah yang berkenaan dengan acara-acara TV dan mengajukan berbagai ragam solusi, seperti: “Temanilah anak-anak Anda ketika mereka menonton TV. Katakana kepada mereka tentang apa yang salah dan jelek. Hendaklah bersikap kritis dan kreatif.”

Sekitardua dekade terakhir, perkembangan teknik pertelevisian telah memainkan peranan penting dalam proses pengurusan masyaraakat seantero dunia. Apa yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah adanya sikap masyarkat yang ambivalen dalam menghadapi “invasi yang terbesar dari segala bentuk invasi” (the great of all invasions). Hal ini karena adanya kepercayaan yang sangat kuat bahwa TV merupakan alat yang netral, yang bisa digunakan untuk kebaikan dan keburukan. Sayangnya, asumsi ini dipertahankan tanpa pengkajian secarakritis. Betulkah teknologi bersifat netral? “Teknologi dalam bentuk fisiknya memiliki kecenderungan untuk digunakan dalam hal-hal tertentu dan bukan untuk digunkan selainnya,” tulis Niel Postman, ketua Departemen of Communication Arts di New York University.

TV seolah-olah memunculkan suatu ide bahwa suatu discourse (pidato atau tulisan, percakapan atau ceramah tentang suatu masalah tertentu) yanglebih dapat disampaikan melalui gambar atau tayangan daripada melalui kata-kata atau tulisan. Sebagaimana dijelaskan oleh Postman. “Satu fakta terpenting mengenai TV adalah bahwa orang-orang melihatnya , yang karena itu disebut televisi. Apa yang mereka lihat, dan mereka senang untuk melihat gambar-gambar bergerak dalam jumlah berjuta-juta, bervariasi dalam hal waktu tayangan dan dinamikanya. Sudah menjadi sifat dasar TV bahwa ia harus membatasi ide-ide yang disampaikannya untuk mengakomodasi persyaratan-persyaratan yang dapat memusakan kepentingan visual kita.”

Tulisan dan gambar mempunyai perbedaan dalam kapasitasnya untuk menyampaikan ide-ide. Ketika seseorang membaca sebuah tulisan, ia harus berpikir dari hanya sekedar bentuk kertas yang memuat tulisan tersebut. Aktivitas berpikir dibutuhkan untuk dapat memahami apa yang dimaksud oleh tulisan tersebut. TV tidak memerlukan perenungan (refleksion) bahkan dalam kenyataannya TV tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk berpikir. Itulah sebabnya anak-anak kecil mampu duduk dihadapan layer TV selama berjam-jam. TV berkemampuan untuk merangsang dan tidak dapat mendidik. TV memasukkan tayangan ke dalam jiwa dan bukan memasukkan ide-ide ke dalam otak. TV mempunyai daya tarik yang kuat terhadap emosi bukan pada kecerdasan.

“Bukankah sebuah gambar setara dengan ribuan kata-kata?” Sungguh penting dan menarik untuk menyimak bahwa klaim di atas disampaikan dalam bentuk tulisan. Sebuah gambar tidak dapat membuat suatu klaim sebab pemikiran, argumen, klaim, dan penilaian hanya terdapat dalam ruang lingkup perkataan atau tulisan. Itulah sebabnya mengapa para pembuat reklame menyukai gambar-gambar untuk produk mereka. Sebagai contoh, sebuah iklan Coca Cola memperlihatkan kaula muda yang sedang bernyanyi, berdansa, bergurau dan menikmati minuman coca cola. Reklame ini tidak bisa dibantah, sebab ia tidak membuat sebuah klaim sehingga tidak ada yang perlu dibantah. Hal tersebu tmenjelaskan sebuah aphorisme dari Marshall Mc Luhan. Penyimpangan penyimpangan yang merupakan sesuatu yang menjadi sifat dasar dan telah terpasang dalam suatu medium akan menghasilkan tipe-tipe pesan tertentu dan bukan yang lain. Komunikasi terkondisikan oleh medium komunikasi tersebut. Kualitas komunikasi ini bisa diperbaiki atau didistorsikan. Dan ketika medium yang digunakan adalah TV, pesan yang ditampilkan adalah hiburan seperti kata Postman, “hiburan adalah supra ideologi dari semua discourse yang ditayangkan TV. Apakah itu mengenai berita, sains, agama, ataupun pendidikan. Jika disiarkan melalui TV kesempatan itu mau tak mau mengikuti pola-pola hiburan.”

Para peneliti menanyakan subjek mereka yang berumur antara 10 – 82 tahun untuk mencatat aktivitas-aktivitas dan mood (kondisi jiwa) mereka setiap kali beever (alat yang bisa menghasilkan bunyi, yang bisa dikontrol secara otomatis) yang ada di dekat mereka dihidupkan. Parapeneliti tersebut menemukan bahwa ketika orang-orang duduk menonton TV, khususnya untuk waktu yang lama mereka cenderung mempunyai mood yang rendah. Makin lama mereka menonton TV, makin berkurang kemampuan mereka untuk berkonsentrasi seiiring dengan perjalanan waktu mereka tumbuh menjadi orang yang semakin merasa sedih, kesepian, mudah tersinggung, dan makin tak bersahabat. Kendatipun mereka merasa rileks ketika menonton TV, tetapi setelah TV tersebut dimatikan mereka menjadi kurang rileks dibandingkan sebelum mereka menonton TV. Mirip sekali dengan narkotik yang membuat pemakainya merasa nyaman ketika sedang menikmatinya, tetapi berakibat buruk setelah itu. Seperti halnya narkotik di Amerika Serikat, kelompok marginal masyarakat kulit hitam merupakan target yang terbesar. Mereka melihat TV lebih sering ketimbang orang-orang yang kulitnya putih.


Test Pemahaman
1. Jelaskan menurut Anda, mengapa sekarang ini nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial tererosi oleh televisi?
2. Mengapa televisi dianggap sebagai biang kerusakan moral? Jelaskan!
3. Apa yang harus dilakukan oleh pemirsa ketika melihat tayangan yang disajikan oleh suatu industri pertelevisian?
4. Apa dampaknya bagi seseorang yang terlalu sering melihat televisi?
5. Mengapa televisi sangat berdampak buruk bagi kalangan anak-anak? Dan apa yang harus dilakukan oleh orang tua ketika melihat anaknya yang sedang menonton sebuah tayangan di televisi?

Baca Selengkapnya.....

Menulis Kerangka Karangan

Bagian Kerangka Karangan Dalam Menulis Tulisan / Karya Tulis - Unsur Pokok Utama & Penting Membuat Tulisan - Bahasa Indonesia
Dalam setiap karangan biasanya terdiri atas tiga bagian struktur pokok atau kerangka karangan, yaitu :

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis tersebut secara padat, jelas dan ringkas kepada para pembaca.

2. Puncak / Klimaks

Bagian klimaks adalah bagian di mana konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh muncul. Kejadian dalam konflik bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit, dari yang sekali hingga yang berkali-kali dan lain sebagainya.

3. Penyelesaian

Bagian Penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konflik dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bisa pula berkhir tragis.

----

Tambahan
- Membuat Karangan Karya Sastra yang Baik :
a. Jelas dan padat bahasanya serta gaya bahasa yang menarik.
b. Judul cerita yang menarik untuk menarik perhatiaan
c. Judul dengan isi tulisan harus sesuai dan nyambung

Baca Selengkapnya.....

Mari Menulis

Menulis Membangun Kompetensi
Istri saya me-SMS. “Da, maaflah. Lampu depan mobil pecah, kap mesin peot. Tapi, sudah diperbaiki”. Besoknya isi SMS lain lagi: “Azta diantar pakai mobil. Visi tidak mau, dia ikut Antra”. Azta, anak bungu saya, kelas I SD, sore menelepon: “Pak Pak … flunk jadi kalo ke Bandung”. Lalu, berkisah kesana-kesini. Biasalah. Anak perempuan banyak maunya.

Saya ‘terkenal’ penjawab SMS sangat praktis he he he. “Yap. Ongkos belajar”. Apa hubungannya dengan menulis? Sabar wahai dangsanak.

Saya paling suka mengibaratkan ‘perjalanan’ menulis dengan menyetir mobil. Saya yakin, semakin hari istri semakin terbiasa menyetir. Dan … ini dia … kalau sudah fasih, tidak memikir bagaimana memutar setir agar kepala mobil tidak mencium garasi, atau menyetir sembari menerima telepon. Berlaku otomatis.

Pada hal-hal tertentu, tidak memikirkan yang akan ditulis.“Mar”, kata saya kepada Syamsuwal Qomar yang sedang asyik mendata buku: “Sebutkan satu kata”. Dijawab: “Seronok”. Tangan menari di keybord komputer. Arti kata seronok di KBBI, dan seronok sebagaimana ditulis Kamus Dewan (Malaysia) begabung begitu saja. Ketika ke Malaysia terpingkal-pingkal ketika orang Malaysia memuji penampilan Band Gigi, Dewa, Ungu, dengan ‘seronok’. Orang Indonesia memahami terbalik dari apa yang ditulis di KBBI. “Berapa menit?”. Ternyata memecahkan rekor menulis artikel, hanya 9 (sembilan) menit.

Banyak contoh lainnya. Pernahkah menghapal jalan ke kampus atau kantor? Tidak kan? Tapi, ingat, paham penampakkan jalan sampai detailnya. Dari kantor, tanpa sadar sampai di rumah. Perjalanan itu tidak dipikir, tetapi dilakukan. Justru, dalam perjalanan bercanda, menelepon kesana-kemari, atau melamun. Kenapa ya? Fasih. Sesuatu yang difasihkan, menjadi kompentensi (refleks). Tidak perlu dipikir.

Kompetensi menulis, apalagi menulis refklektif hanya dimungkinkan kalau melakukan. Menulis, menulis, dan terus menulis. Kenapa ada orang sangat canggih berpikir, tetapi menuangakan pikiran (menulis) tergolong pandir?

Yang terlatih fasih berpikir, bukan menuangkan pikiran. Artinya, kompentensi yang dipunyai sesuai dengan apa yang dibiasakan. Jangan coba-coba menganggap enteng menulis populer. Boleh saja hebat menulis Disertasi, tunggu dulu untuk media umum. Buktikan.

Sekali lagi, membangun kompetensi menulis dengan melakukan. Bukan, berguru atau berdebat. Hal tersebut sebaiknya dilakukan sebelaum atau sesudah menulis. Kalau saat menulis, dijamin tulisannya tidak menjadi, minimal tersendat-sendat. Menulis ya menulis saja. Memasihkan menulis, melatih menulis, ya … lakukan. Menulis Tanpa Berguru. Saya menulis tulisan ini berdasarkan pengalaman, bukan dicaplok dari Teori Menulis. Lakukan. Nikmati buktinya.

Bagaiamana menurut Samperyan?

Ersis Warmansyah Abbas; Banjarbaru 2009
http//www.webersis.com

Baca Selengkapnya.....

Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang isinya dimaksudkan untuk mempengaruhi pembaca agar menerima ide atau pernyataan yang dikemukakan, baik yang didasarkan pada pertimbangan logis maupun emosional.
Argumentasi pada dasarnya berupa seperangkat kalimat yang disusun sedemikian rupa sehingga beberapa kalimat berfungsi sebagai bukti-bukti yang mendukung kalimat lain. Sebuah paragraf digolongkan sebagai paragraf argumentasi bila bertolak dari adanya masalah yang biasanya bersifat kontroversi-mempunyai sisi yang berbeda-beda. Dalam kaitannya dengan masalah tersebut dijelaskan alasan-alasan yang logis untuk meyakinkan. Alasan itu hendaknya mempunyai nilai keindahan, kebenaran, kebaikan, kebergunaan dan efektivitas sesuai dengan paham yang dianutnya.

Pada dasarnya kekuatan argumentasi terletak pada kemampuan penulis dalam mengungkapkan tiga prinsip pokok, yaitu apa yang disebut pernyataan, alasan yang mendukung, dan pembenaran. Pernyataan mengacu penentuan posisi dalam masalah yang kontroversial. Alasan mengacu pada usaha untuk mempertahankan pernyataan dengan memberikan alasan-alasan atau bukti yang sesuai. Pembenaran mengacu pada usaha dalam menunjukkan hubungan antara pernyataan dan alasan. Contoh karangan argumentasi adalah artikel, makalah, laporan hasil penelitian, laporan kegiatan, karya ilmiah (skripsi, tesis, desertasi) dan lain-lain.


Contoh Paragraf Argumentasi
Ucapan Selamat Natal
Kemarin pada tanggal 25 Desember merupakan hari besar bagi kaum Kristiani. Banyak yang mengucapkan "Selamat Natal" pada hari itu. Dan di FB juga banyak yang ngucapin. Ya.. ngucapain selamat kepada sesama yang beragama, atau yang mengucapkan beda agama. Ya sah-sah saja.

Tapi yang menjadi perdebatan kemaren adalah ucapan selamat natal datang dari Pak Ersis. Ucapan Beliau kalau tidak salah demikian "Selamat Natal bagi para fesbukiah yang merayakannya." Terus setelah itu banyak yang mengomtari tulisan tersebut. Ada yang bilang macam-macam deh. Dari yang baik, sampai yang tidak baik. Ada yang mengatakan "Haram mengucapkan selamat natal", dan ada juga yang mengatakan (terus nempel dalam ingatan saya) "Wah Ewa nggak tahu halal atau haram yang penting jadi duit." Woii jangan berkata demikian kawan. Itu sama saja namanya memvonis. Kalau sudah memvonis seperti itu, sejauh mana kita sudah berbuat baik di hadapan Tuhan?

Coba kita berpikir, apakah salah kalau pak Ersis berbuat baik untuk orang lain walau hanya melalui tulisan atau ucapan? Kalau kita memvonis bahwa Pak Ersis mengucapin itu hanya untuk cari duit, wah kita salah besar, Bung.

Kalau memang ngucapin selamat natal itu salah, ya kita seharusnya duduk sama-sama, kita selesaikan sama-sama mencari mana yang paling benar. Janganlah kita memvonis orang demikian. Bagi saya yang mau ngucapin selamat natal monggo, yang nggak mau ya nggak apa-apa. Yang terpenting itu tali silaturrahmi tetap terjaga. Kita dalam mempererat tali silaturrahmi tidak hanya dengan yang seagama dengan kita, tetapi dengan orang yang beda agama pun juga harus demikian. Jangan menganggap diri kita paling suci dan paling bersih deh.

Ingat di dalam hadist Bukhari mengatakan bahwasanya ketika para sahabat sedang bersama Rasulullah duduk di depan rumah, dan pada saat itu ada rombongan pembawa jenazah kaum nasrani lewat di depan Beliau dan Beliau langsung berdiri menghormati. Saat itu para sahabat bertanya "Mengapa Engkau berdiri Yaa Rasulullah, padahal itu adalah jenazah kaum nasrani?" Lalu dijawab oleh Rasulullah "Sesungguhnya dia (yang meninggal) dengan kalian tidak ada beda." Nah, dari sini kita dapat simpulkan bahwasanya Rasulullah sangat menghormati orang yang berbeda agama. Beliau ketika melihat rombongan pembawa jenazah kaum nasrani langsung berdiri dan memberi hormat kepada yang meninggal. Lantas bagaimana dengan kita?

Pernahkah mendengar sebuah riwayat yang mana ada seorang pelacur yang masuk surga gara-gara berbuat baik terhadap seekor anjing? Atau riwayat seorang pembunuh yang sudah membunuh empat puluh orang masuk surga? Atau pernahkan Anda membaca cerpen yang judulnya "Robohnya Surau Kami" karangan A.A. Navis, yang isinya menceritakan bahwa tokoh yang bernama Haji Saleh yang selalu taat beribadah, hafal Al-Qur'an, selalu berpuasa, kok bisa masuk neraka?

Jadi, pada prinsipnya sejauh mana kita sudah berbuat baik untuk orang lain. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang selalu berbuat baik bagi orang banyak. Sudahkah kita demikian?

Faisal Anwar; Tanah Bumbu, 26 Desember 2009
Menyusun secara Kreatif Paragraf Argumentasi
Buatlah sebuah paragraf argumentasi secara kreatif dengan ketentuan sebagai berikut:
1. kalimat yang digunakan harus jelas, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia;
2. menggunakan ejaan yang sesuai dengan EYD
3. pilihlah salah satu topik untuk karangan berikut ini: (a) Dampak Musim Kemarau dan Musim Hujan; (b) Kebiasaan Nyontek; (c) Dampak Kebiasaan Merokok; (d) Narkoba;
4. kumpulkan paling lambat tanggal ...... melalui pesan pribadi dan ditujukan ke facebook saya.

Baca Selengkapnya.....