Selasa, 05 Januari 2010

Sistem Belajar Baca

Apakah Anda pernah mendapatkan tugas membaca sebuah buku teks dan memerlukan waktu yang sangat banyak atau sangat lama? Dan apakah Anda perlu menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari dan memeriksa apa-apa yang mesti dibaca agar bisa mengingatnya?

Bahkan setelah bersungguh-sungguh dan menghabiskan banyak waktu serta berupaya mempelajari dan memeriksa, kerap kita tetap tidak puas dengan jumlah informasi yang bisa diingat atau hasil ujian yang bahannya sudah dipelajari? Jika begitu, boleh jadi kita perlu belajar sebuah cara baru untuk membaca dan mempelajari buku teks, satu cara yang sangat efisen yang bisa digunakan untuk sistem belajar-baca.

Di sini didisuksikan (a) sistem belajar-baca itu apa, (b) sistem-sistem belajar-baca, (c) penelitian sistem belajar-baca, (d) sistem belajar-baca, SQ3R, dan (e) demonstrasi SQ3R
Sistem-Sistem Belajar-Membaca


Gunakan bab ini untuk:

1. Memangkas waktu baca Anda; dan
2. Mengetahui bagaimana cara belajar membaca.

Apakah Anda pernah mendapatkan tugas membaca sebuah buku teks dan memerlukan waktu yang sangat banyak atau sangat lama? Dan apakah Anda perlu menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari dan memeriksa apa-apa yang mesti dibaca agar bisa mengingatnya? Bahkan setelah bersungguh-sungguh dan menghabiskan banyak waktu serta berupaya mempelajari dan memeriksa, Anda tetap tidak puas dengan jumlah informasi yang bisa diingat atau hasil ujian yang bahannya sudah dipelajari? Jika begitu, boleh jadi Anda perlu belajar sebuah cara baru untuk membaca dan mempelajari buku teks yang ditugaskan. Satu cara yang sangat efisen yang bisa digunakan untuk sistem belajar-baca.

Pada bab ini akan didisuksikan (a) sistem belajar-baca itu apa, (b) sistem-sistem belajar-baca, (c) penelitian sistem belajar-baca, (d) sistem belajar-baca, SQ3R. Setelah Anda membaca dan mempelajari sistem-sistem belajar-baca pada bab ini, untuk menyegarkan ingatan, ada baiknya Anda membaca ikhtisar yang tersedia.

SISTEM BELAJAR-BACA ITU APA?

Sistem belajar-baca itu tidak lain dari prosedur dan langkah demi langkah dalam membaca suatu bab buku teks yang akan sangat membantu Anda belajar membaca. Penggunanaan masing-masing sistem akan meningkatkan pemahaman Anda; membantu konsentrasi Anda; dan menambah jumlah bahanyang bis diingat. Hakikatnya, itu merupakan cara belajar dan cara mereview ketika Anda sedang membaca.

MEMPELAJARI SISTEM BELAJAR-BACA

Mungkin Anda sudah pernah mempelajari beberapa teknik yang biasa digunakan belajar-baca. Anda semua saat ini harus memposisikan teknik-teknik itu dalam bentuk langkah demi langkah dalam sebuah sistem. Banyak nama yang diberikan pada sitem belajar-baca dan, meskipun sistem-sistem itu bebeda dalam beberapa hal, semua umumnya memiliki beberapa teknik kunci. Dalam bab ini disajikan, gambaran sistem-sistem belajar-baca yang saat ini biasa digunakan, juga sebuah sistem yang digunakan sangat luas --metode SQ3R-- akan didiskusikan secara detail dan dikomparasikan dengan sistem yang lain.

SISTEM-SISTEM BELAJAR-BACA

Sejak lima puluh tahun lampau, penelitian membaca telah dilakukan dengan cermat terutama berkaitan dengan cara yang sangat efisien yang digunakan dalam belajar-baca. Sebagai hasilnya, sejumlah sistem belajar-baca telah dikembangkan. Beberapa sistem yang sangat popular dan digunakan secara luas beserta langkah-langkahnya disajikan dalam Tabel berikut.

Tabel Sistem Belajar-Baca



Nama = Langkah-langkah

SQ3R = Survey-Question-Read-Recite-Review

SQ4R = Survey-Question-Read-Recite-"Rite"-Review

POINT = Purpose-Overview-Interpret-Note-Test

OK4R = Overview-Key Ideas-Read-Recite-Review-Reflect

PQRST = Preview-Question-Read-Summarize-Test

RSVP = Review-Study-Verbalize-Preview

EARTH = Explore-Ask-Read-Tell-Harvest

PANORAMA = Purpose-Adaptability-Need to
Question-Overview-Read-Annotate-Memorize-Assess

Bagaimana Kesamaan Sistem-sistem Belajar-Baca

Sebagaimana tampak dalam tabel, keseluruhan sistem menyebutkan teknik-teknik yang mirip. Sistem itu umumnya mengandung beberapa langkah utama membaca dan beberapa teknik pemeriksaan atau pengecekan setelah membaca. Langkah-langkah yang umum digunakan didiskusikan berikut.

Melihat materi saat pertama kali (preview, overview, survey): Meskipun beberapa sistem menggunakan istilah yang berbeda untuk hal itu, semua menyarankan langkah yang memungkinkan Anda menjadi akrab, atau mengenal, bacaan sebelum membacanya.

Memantapkan tujuan baca (question, ask, purpose): Lagi-lagi menggunakan kata-kata yang berbeda untuk mendeskripsikannya, semua sistem belajar-baca memiliki langkah untuk memutuskan apa yang harus segera Anda cari atau apa yang perlu ditemukan ketika membaca. Dalam beberapa sistem langkah itu dibentuk dalam pertanyaan yang harus dijawab; yang lain dimaksudkan sebagai prediksi tentang apa isi bacaan.

Membaca (read interpret): Saat kita menggunakan sistem apa pun, langkah membaca ini tidak sesederhana hanya sekedar "meliput" atau melihat informasi dalam bacaan. Dengan kata lain, dengan membaca dimaksudkan sebagai sebuah pencarian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Bersegera Mengecek Daya Ingat (recite, summarize, verbalize): Semua sistem menganjurkan beberapa cara untuk mengetes daya ingat yang dialakukan begitu kita selesai membaca. Langkah ini penting sebab jika Anda tidak bisa mengingat informasi begitu selesai membaca, kecil kemungkinannya Anda bisa mengingatnya kemudian hari. Langkah ini juga memaksa Anda menyusun ide dalam bahasa sendiri, yang sekaligus menggambarkan seberapa baik kita memahami apa yang telah dibaca.

Mengecek Daya Ingat Kemudian (review, test, assess): Semua sistem belajar-baca memiliki paling tidak satu langkah yang berfungsi untuk mengecek daya ingat terhadap apa yang sudah dipelajari, dari waktu ke waktu. Karena memori itu sangat cepat pudar, penting sering-sering memeriksa apa yang sudah dipelajari guna meyakinkan bahwa info itu telah tersimpan dengan baik.

KEGUNAAN SISTEM BELAJAR-BACA

Sejumlah sistem belajar-baca, atau bagian-bagiannya, telah diuji secara ilmiah. Penelitian telah dikerjakan untuk melihat apakah mahasiswa mendapatkan keuntungan jika menggunakan sistem-sistem itu. Beberapa studi memperlihatkan hasil yang sangat siginifikan. Mereka yang diajari sistem membaca dapat memahami dan mengingat apa yang dibaca jauh lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diajari sistem membaca.

Satu studi dirancang untuk mengetes efektivitas sistem membaca SQ3R.* Kecepatan baca dan tingkat pemahaman sekelompok mahasiswa diukur sebelum dan sesudah mempelajari dan menggunakan sistem SQ3R. Sesudah mempelajari metode SQ3R, rata-rata kecepatan bacanya mem\ningkat 22%; tingkat pemahamannya mengingkat 10%.

Jika sejenak Anda mempertimbangkan bagaimana orang belajar, akan menjadi jelas mengapa membaca menggunakan sistem itu efektif. Satu cara yang utama dalam belajar adalah pengulangan atau repetisi. Contohnya bagaimana kita belajar perkalian. Melalui pengulangan dan latihan, Anda belajar 2 x 2 = 4, 5 x 6 = 30, 8 x 9 = 72 dan seterusnya. Kuncinya adalah repetisi. Sistem dalam membaca juga pada prinsipnya dibangun atas pentingnya pengulangan yang bisa menjamin kegiatan belajar. Jika kembali melihat tabel, Anda bisa melihat masing-masing langkah, sistem apa pun itu, mengandung empat bahkan lima pengulangan sebagai ide utama penugasannya. Dibandingkan dengan kebiasaan membaca buku teks yang hanya sekali, sistem belajar-baca dibangun atas sejumlah pengulangan dan dapat meningkatkan jumlah yang dipelajari.

Sistem dalam membaca secara psikologis memiliki beberapa keunggulan dibanding membaca biasa --tanpa sistem. Pertama, prabaca membuat Anda mengenal struktur dan orgnisasi bacaan --Anda mengetahui apa yang bisa diharap. Kedua, Anda akan selalu merasa sedang mencari sesuatu yang spesifik tinimbang berkelana tanpa tujuan melintasi halaman bacaan. Ketiga, ketika menemukan informasi yang Anda cari, hal itu merupakan sebuah hadiah atau "rewadr" bagi Anda; Anda akan merasa telah menyelesaikan sesuatu. Dan, lebih-lebih jika Anda dapat mengingat informasi, baik sesaat setelah membaca dan dalam jangka panjang, jelas lebih membanggakan.

Semua sistem membaca yang terdaftar dalam tabel menyajikan suatu pendekatan yang diorganisasi untuk proses belajar-baca, dan semua itu efektif dalam meningkatkan jumlah bahan yang dapat diperoleh ketika membaca. Untuk membantu Anda agar mulai menggunakan sistem belajar-baca, satu di antaranya --metode SQ3R-- disajikan dengan lengkap pada bagian lain.

SISTEM BELAJAR-BACA SQ3R

Teknik SQ3R telah digunakan sejak lama. Sejak dikembangkan Robinson tahun 1940, teknik itu digunakan dalam sejumlah teks untuk proses belajar baca, dalam sejumlah kursus bagaimana cara belajar dan membaca, dan dalam sejumlah kursus membaca efektif yang komersial kepada kalangan bisnis dan kaum profesional.

Langkah-langkah dalam SQ3R

S-Survey: Cobalah menjadi lebih familier dengan organisasi dan isi umum bahan yang akan dibaca. Untuk itu lakukan hal-hal berikut.

1.Baca judul
2.Baca mahkota bacaan atau bagian pendahuluan (Jika sangat panjang, baca saja paragraf pertamanya)
3.Baca heding yang dicetak tebal dan kalimat pertama di bawah heding
4.Baca judul tiap peta, bagan, grafik; baca paragaraf akhir atau ringkasannya.
5.Baca pertanyaan di akhir bab
6.Setelah melakukannya, Anda mengenal secara umum tentang apa itu dan bagaimana dia diorganisasikan

Prabaca merupakan suatu kegiatan baca untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail bagaimana cara melakukan survey.

Q-Question: Coba buat pertanyaan-pertanyaan yang dapat Anda jawab ketika membaca. Cara yang paling gampang untuk melakukannya, jadikan heding yang bercetak tebal ke dalam sebuah pertanyaan. (Lihat bab "Memantapkan Rumusan Tujuan Baca" pada bagian lain yang mendiskusikan dengan mendalam langkah itu)

R-Read: Baca bahan, bagian demi bagian. Pada saat membaca, cari jawaban pertanyaan-pertanyaan yang Anda bentuk dari heding bagian itu.

R-Recite: Setelah selesai pada masing-masing bagian --stop. Cek apakah Anda dapat menjawab pertanyaan pada bagian itu. Jika tidak, kembali dan temukan jawabannya. Kemudian, cek kembali daya ingat Anda. Anda perlu yakin bahwa langkah ini dilakukan dengan baik pada tiap-tiap bagian.

R-Review: Jika sudah menyelesaikan seluruh bacaan yang menjadi tugas Anda, kembalilah pada tiap-tiap heding; coba sebutkan kembali pertanyaannya dan kemukakan jawabannya. Lalu, teslah diri Anda!

DEMONSTRASI SQ3R


Anda dapat menggunakan bab ini untuk:
1.Mempelajari cara menjadikan tertarik terhadap apa yang sedang dibaca dan untuk mengingat lebih; dan
2.Mencari tahu bagaimana untuk menjadi lebih familiar dengan apa yang akan segera dibaca sebelum mulai.

Apakah Anda mengecek lalu lintas sebelum menyebrangi jalan? Apakah Anda mengecek kedalaman kolam sebelum menyelam? Apa yang Anda kerjakan terhadap suatu artikel atau bab sebelum membacanya, sebelum Anda 'menyelaminya'? Pada bagian ini Anda akan mengenal suatu teknik prabaca --suatu cara yang berguna untuk mengecek materi tulisan sebelum membacanya. Sebagaimana orang mengecek lalu lintas sebelum menyebrang atau mengukur kedalaman air sebelum menyelam, pembaca efisien mengecek barang-barang cetakan sebelum membaca untuk secara umum menjadi familier dengan seluruh isi dan organisasi bacaan.

Meskipun prabaca memiliki beberapa keunggulan dan merupakan cara yang sangat berguna, tetap memiliki kelemahan. Oleh karena itu, penting ditemukan jawaban apa saja keterbatasan prabaca; apa temuan penelitian yang relevan, serta; apa yang bisa diraih dengan prabaca?

BAGAIMANA CARA MELAKUKAN PRABACA?

Tujuan umum Anda melakukan prabaca adalah untuk mengidentifikasi ide-ide yang sangat penting yang terkandung dalam bacaan dan memperhatikan organisasinya. Anda hanya melihat bagian-bagian khusus dan melompati sisanya. Bagian-bagian yang perlu diperhatikan dalam melakukan prabaca suatu bab buku teks disajikan berikut. Yang terakhir, Anda akan belajar bagaimana mengadaptasi prosedur ini pada tipe materi bacaan yang lain.

Baca Judul dan Subjudul

Judul mencerminkan seluruh topik suatu artikel atau bab; subjudul menampilkan fokus, aspek, atau pendekatan seluruh topik secara spesifik.

Baca Pedahuluan atau Paragraf Pertama

Pendahuluan, atau paragraf pertama jika tanpa pendahuluan, membantu mengarahkan pada bab. Hal itu memberi Anda suatu ide di mana permulaan materi bacaan dan di mana hedingnya.

Baca Masing-Masing Heading yang Ditebalkan (Dihitamkan)

Fungsi heading adalah sebagai label atau kalimat topik yang menjadi kandungan dalam suatu bagian yang mengikutinya. Dengan kata lain, suatu heding mengungkapkan topik utama bagian masing-masing. Memang boleh jadi tidak setiap bagian dalam bacaan memiliki heding, atau bacaan tanpa heding.

Baca Kalimat Pertama di Bawah Heading

Kalimat pertama pada Anda sering berbicara tentang apa suatu paragraf itu atau bagian ide pokok. Tapi bagaimanapun Anda perlu waspada, beberapa tipe bacaan atau untuk gaya tulisan tertentu, kalimat pertama tidak berfunsgsi sebagai ide pokok. Kalimat pembuka malah boleh jadi digunakan sebagai suatu transisi atau pernyataan yang mengarahkan, atau boleh jadi dimaksudkan untuk menarik perhatian. Jika kalimat pertama tampaknya tidak penting, baca kalimat terakhir; sering kalimat ini merupakan bagian atau pengulangan bagian ide pokok.

Perhatikan Kelengkapan Tipografis

Tulisan miring digunakan untuk menekankan terminologi dan definisi-definisi penting dengan menggunakan tipe tulisan yang condong (miring) dimaksudkan untuk membedakannya dari sisa paragraf. Grafik, bagan, gambar, tabel merupakan yang lain untuk menekankan dan penekanan biasanya dimaksudkan untuk membutiri sesuatu yang penting dalam sebuah bab. Pastikan untuk membaca judul gambar dan keterangan grafik, bagan, atau tabel. Perhatikan juga penomoran 1, 2, 3, pamakaian huruf a, b, c atau daftar formulir yang disajikan.

Baca Paragraf Akhir atau Ringkasan

Ringkasan atau paragraf terakhir memberi pandangan ringkas suatu bab dan membantu Anda mengidentifikasi ide-ide kunci. Sering ringkasan merupakan kerangka butir-butir kunci dalam bab itu.

Baca dengan Cepat Akhir Artikel atau Bab

Hal ini mungkin termasuk referensi, pertanyaan-pertanyaan, daftar kosakata, atau informasi biografi penulis. Bahan-bahan ini akan sangat berguna kemudian ketika Anda membaca dan mempelajari artikel atau bab, dan ini penting, sebagai bagian dari prabaca, untuk diperhatikan jika bahan-bahan itu tersedia. Jika di sana terdapat pertanyaan-pertanyaan, itu sangat berguna untuk membacanya dengan cepat karena hal itu menjadi indikasi apa yang penting di dalam sebuah bab. Jika daftar kosakata ada, bacalah selintas untuk mengidentifikasi istilah-istilah yang akan Anda perlukan saat membaca.

Bacalah teks wacana di bawah ini!
BENARKAH TELEVISI SAMA SEKALI NETRAL

Diseantero dunia, nilai-nilai spiritual, moral, dan sosial telah tererosi oleh televisi (TV). Seluruh bangsa seolah-olah tak berdaya dan sedak menikmati serbuan TV. Ketika orang-orang sudah tidak bekerja, mereka menggunakan waktunya untuk menonton TV. Ketika sedang bekerja di tempat kerjapun masih menonton TV. Hasil teknologi yang satu ini bahkan telah berperan dalam tata arsitektur sebuah rumah yang menambahkan TV lounge. Yakni, sebuah ruangan tempat manusia benar-benarasing datang untuk mempromosikan budaya nudisme, immoralitas, dan hedonisme. Sebuah ruangan yang semakin punya power untuk mengontrol seluruh penghuni rumah tersebut.

TV dituduh sebagai biang kerusakan karena karena kesalahannya yang terlalu banyak menayangkan seks dan kekerasan. Namun, tahukah bahwa mereka mengeruk keuntungan dari enterprise ini melakukannya dengan sengaja? Raja CNN, TedTurner, pernah berkata di depan kongres Amerika Serikat. “saya tidak membutuhkan parapakar untuk memberitahu saya bahwa banyaknya adegan kekerasan di TV sekarang ini dan penayangannya yang makin meningkat bisa berbahaya bagi anak-anak.” Sebuah polling pendapat yang dikeluarkan oleh Children Now melaporkan bahwa kebanayakan anak-anak percaya bahwa apa yang mereka saksikan di TV bisa membuat mereka berani berbuat kenakalan, tidak menghormati orang tua, berkata bohong, dan bersikap agresif.

Hal yang mesti disadari adaalah bahwa industri pertelevisian menghendaki agarpemirsa mendiskusikan apa yang disajikan oleh TV dan bukan mendiskusikan TV itu sendiri. Setiap orang akan setuju dengan masalah-masalah yang berkenaan dengan acara-acara TV dan mengajukan berbagai ragam solusi, seperti: “Temanilah anak-anak Anda ketika mereka menonton TV. Katakana kepada mereka tentang apa yang salah dan jelek. Hendaklah bersikap kritis dan kreatif.”

Sekitardua dekade terakhir, perkembangan teknik pertelevisian telah memainkan peranan penting dalam proses pengurusan masyaraakat seantero dunia. Apa yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah adanya sikap masyarkat yang ambivalen dalam menghadapi “invasi yang terbesar dari segala bentuk invasi” (the great of all invasions). Hal ini karena adanya kepercayaan yang sangat kuat bahwa TV merupakan alat yang netral, yang bisa digunakan untuk kebaikan dan keburukan. Sayangnya, asumsi ini dipertahankan tanpa pengkajian secarakritis. Betulkah teknologi bersifat netral? “Teknologi dalam bentuk fisiknya memiliki kecenderungan untuk digunakan dalam hal-hal tertentu dan bukan untuk digunkan selainnya,” tulis Niel Postman, ketua Departemen of Communication Arts di New York University.

TV seolah-olah memunculkan suatu ide bahwa suatu discourse (pidato atau tulisan, percakapan atau ceramah tentang suatu masalah tertentu) yanglebih dapat disampaikan melalui gambar atau tayangan daripada melalui kata-kata atau tulisan. Sebagaimana dijelaskan oleh Postman. “Satu fakta terpenting mengenai TV adalah bahwa orang-orang melihatnya , yang karena itu disebut televisi. Apa yang mereka lihat, dan mereka senang untuk melihat gambar-gambar bergerak dalam jumlah berjuta-juta, bervariasi dalam hal waktu tayangan dan dinamikanya. Sudah menjadi sifat dasar TV bahwa ia harus membatasi ide-ide yang disampaikannya untuk mengakomodasi persyaratan-persyaratan yang dapat memusakan kepentingan visual kita.”

Tulisan dan gambar mempunyai perbedaan dalam kapasitasnya untuk menyampaikan ide-ide. Ketika seseorang membaca sebuah tulisan, ia harus berpikir dari hanya sekedar bentuk kertas yang memuat tulisan tersebut. Aktivitas berpikir dibutuhkan untuk dapat memahami apa yang dimaksud oleh tulisan tersebut. TV tidak memerlukan perenungan (refleksion) bahkan dalam kenyataannya TV tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk berpikir. Itulah sebabnya anak-anak kecil mampu duduk dihadapan layer TV selama berjam-jam. TV berkemampuan untuk merangsang dan tidak dapat mendidik. TV memasukkan tayangan ke dalam jiwa dan bukan memasukkan ide-ide ke dalam otak. TV mempunyai daya tarik yang kuat terhadap emosi bukan pada kecerdasan.

“Bukankah sebuah gambar setara dengan ribuan kata-kata?” Sungguh penting dan menarik untuk menyimak bahwa klaim di atas disampaikan dalam bentuk tulisan. Sebuah gambar tidak dapat membuat suatu klaim sebab pemikiran, argumen, klaim, dan penilaian hanya terdapat dalam ruang lingkup perkataan atau tulisan. Itulah sebabnya mengapa para pembuat reklame menyukai gambar-gambar untuk produk mereka. Sebagai contoh, sebuah iklan Coca Cola memperlihatkan kaula muda yang sedang bernyanyi, berdansa, bergurau dan menikmati minuman coca cola. Reklame ini tidak bisa dibantah, sebab ia tidak membuat sebuah klaim sehingga tidak ada yang perlu dibantah. Hal tersebu tmenjelaskan sebuah aphorisme dari Marshall Mc Luhan. Penyimpangan penyimpangan yang merupakan sesuatu yang menjadi sifat dasar dan telah terpasang dalam suatu medium akan menghasilkan tipe-tipe pesan tertentu dan bukan yang lain. Komunikasi terkondisikan oleh medium komunikasi tersebut. Kualitas komunikasi ini bisa diperbaiki atau didistorsikan. Dan ketika medium yang digunakan adalah TV, pesan yang ditampilkan adalah hiburan seperti kata Postman, “hiburan adalah supra ideologi dari semua discourse yang ditayangkan TV. Apakah itu mengenai berita, sains, agama, ataupun pendidikan. Jika disiarkan melalui TV kesempatan itu mau tak mau mengikuti pola-pola hiburan.”

Para peneliti menanyakan subjek mereka yang berumur antara 10 – 82 tahun untuk mencatat aktivitas-aktivitas dan mood (kondisi jiwa) mereka setiap kali beever (alat yang bisa menghasilkan bunyi, yang bisa dikontrol secara otomatis) yang ada di dekat mereka dihidupkan. Parapeneliti tersebut menemukan bahwa ketika orang-orang duduk menonton TV, khususnya untuk waktu yang lama mereka cenderung mempunyai mood yang rendah. Makin lama mereka menonton TV, makin berkurang kemampuan mereka untuk berkonsentrasi seiiring dengan perjalanan waktu mereka tumbuh menjadi orang yang semakin merasa sedih, kesepian, mudah tersinggung, dan makin tak bersahabat. Kendatipun mereka merasa rileks ketika menonton TV, tetapi setelah TV tersebut dimatikan mereka menjadi kurang rileks dibandingkan sebelum mereka menonton TV. Mirip sekali dengan narkotik yang membuat pemakainya merasa nyaman ketika sedang menikmatinya, tetapi berakibat buruk setelah itu. Seperti halnya narkotik di Amerika Serikat, kelompok marginal masyarakat kulit hitam merupakan target yang terbesar. Mereka melihat TV lebih sering ketimbang orang-orang yang kulitnya putih.


Test Pemahaman
1. Jelaskan menurut Anda, mengapa sekarang ini nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial tererosi oleh televisi?
2. Mengapa televisi dianggap sebagai biang kerusakan moral? Jelaskan!
3. Apa yang harus dilakukan oleh pemirsa ketika melihat tayangan yang disajikan oleh suatu industri pertelevisian?
4. Apa dampaknya bagi seseorang yang terlalu sering melihat televisi?
5. Mengapa televisi sangat berdampak buruk bagi kalangan anak-anak? Dan apa yang harus dilakukan oleh orang tua ketika melihat anaknya yang sedang menonton sebuah tayangan di televisi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar